HALAMAN

Senin, 28 Februari 2011

BAHAYA MAKANAN

Dikisahkan,Nabi Yahya as bertemu dengan iblis yang membawa sesuatu barang.Kepada iblis,Nabi Yahya menanyakan untuk apa barang itu? Iblis menjawab,barang itu syahwat untuk memancing anak cucu Adam.

"Adakah dalam diriku sesuatu yang dapat engkau pancing?" tanya Nabi Yahya.Jawab Iblis, "Tidak ada.Hanya pernah terjadi pada suatu malam,engkau makan agak kenyang,dan kami dapat menarikmu sehingga engkau merasa berat mengerjakan shalat."

"Kalau begitu,aku tidak akan makan terlalu kenyang lagi selama hidupku," kata Nabi Yahya.

"Wow,sungguh menyesal sekali kami buka rahasia ini.Mulai saat ini,kami tidak akan menceritakan rahasia ini kepada siapapun," Iblis menyambung.

Kisah yang dinukil dari kitab Minhajul Abidin karangan Imam Al-Ghazali tersebut,setidaknya dapat dipetik sebagai pelajaran berkaitan dengan isi perut agar tidak terlalu kenyang,apalagi yang bercampur dengan barang haram dan syubhat,bukan hal yang sederhana.Karena bukan hal sederhana,maka manfaat dan ganjaran yang didapat tidak kecil.Dituntut kemampuan mengendalikan hawa nafsu.

Bukanlah setan gemar mendorong manusia menikmati makanan-minuman seenaknya dan sebanyak mungkin.Tetapi setan juga mengarahkan kita mendekati barang-barang syubhat,untuk menceburkan kita ke dalam hal yang haram.

Al-Ghazali menguraikan bahaya yang timbul oleh perut yang kelewat kenyang dan mengkonsumsi barang haram/syubhat,seperti dikutip berikut ini:

1.Terlalu banyak makan dan minum dapat membuat badan terasa berat,lesu,sifat malas,dan perilaku iseng.Juga ingin selalu
melihat hal-hal haram,yang tidak bermanfaat,dan berlebihan.Akal,pikir dan pengetahuan pun menjadi sempit.

2.Kebanyakan makan akan menyebabkan manusia malas dalam menjalankan ibadah.

3.Kebanyakan makan juga akan menjerumuskan pada perbuatan syubhat dan haram.Sedangkan makanan haram dan syubhat menjadi penghalang bagi datangnya taufik dan hidayah dari Allah SWT.Perut yang dipenuhi makanan yang haram dan syubhat juga akan menjadikan si pemiliknya terhalang berbuat kebaikan.Malas berkecimpung pada hal-hal yang mengandung kemaslahatan,untuk dirinya dan orang lain.

Makanya halal yang kita konsumsi pada hakikatnya adalah bekal untuk beribadah.Bila porsi itu sudah terpenuhi,lalu melewati batas itu,berarti pemborosan yang berarti berkawan dengan Syaithonirrajim.Semoga kita berkemampuan menghindarinya.

Sementara Abu Ja'far menasihatkan,perut jika lapar membuat seluruh anggota badan tidak banyak menuntut dan merasa tentram.Tetapi jika kenyang,maka anggota tubuh lainnya menjadi lapar,banyak tuntutannya.

Semoga kita mampu menjaga perut dari hal-hal yang merugikan masa depan kita,dunia dan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar