HALAMAN

Minggu, 13 Maret 2011

MENGASAH KEPEKAAN DAN MEMPERTAJAM INTUISI

Dalam kehidupan sehari-hari,istilah batin,firasat,atau intuisi,tentu sudah tidak asing lagi bagi kita.Istilah tersebut diterjemahkan dalam berbagai makna.Tapi yang pasti,intuisi adalah suatu keadaan di mana seseorang merasakan akan terjadinya suatu peristiwa,merasakan akan terjadinya suatu peristiwa,sebelum peristiwa itu benar-benar terjadi.Entah itu peristiwa baik ataupun buruk.

Meskipun arti dari intuisi adalah kemampuan untuk mengetahui (merasakan) peristiwa yang akan terjadi,namun intuisi tidak sama dengan meramal.Intuisi datang tanpa terencana,sedang meramal dapat direncanakan objek apa yang ingin diketahui. Intuisi wujudnya abstrak,sedang ramalan lebih berbentuk.Selain itu,perbedaan yang mencolok adalah,kemamquan meramal hanya dimiliki.oleh orang-orang tertentu yang memang dianugerehi bakat meramal atau keparanormalan,sedangkan intuisi dimiliki oleh semua orang. 

Meski dimiliki oleh setiap orang,kadar kekuatan intuisi ini tentu saja berbeda-beda.Ada yang merasakannya amat kuat,ada juga yang samar-samar.Biasanya,kaum wanitalah yang intuisinya relatif lebih peka.Karena dalam keseharian mereka lebih sering mengasah perasaan dan kejiwaan. 

Keberadaan intuisi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bintang di langit.Ketika siang hari,kita tidak bisa melihat keberadaannya,karena terangnya cahaya matahari membuat mata kita tergoda untuk memandang objek-objek yang lain.Tapi disaat datang kegelapan,barulah keberadaan bintang tersebut dapat kita lihat.Karena obyek yang lain tidak tampak di mata.Dengan katalain,untuk merasakan intuisi sebagai kekuatan terselubung,dibutuhkan situasi yang khusus,yaitu ketika mata batin lebih terfokus karena tidak terganggu oleh obyek penglihatan lainnya. 

Namun,fokus ataupun tidaknya,kekuatan itu selalu ada dalam diri setiap orang.Tinggal bagaimana menyelaminya untuk kemudian memanfaatkannya dalam kehidupan. 

Sayangnya,budaya yang tumbuh saat ini,memuja segala sesuatu yang melewati proses ukur dan pembuktian.Kita tidak pernah dilatih untuk menghargai,betapa intuisi bisa menguatkan hidup kita.Padahal keberadaan intuisi itu sendisi,telah terbukti secara ilmiah. 

Para pemikir Barat sebenarnya memahami keberadaan mistik berupa intuisi ini.Tetapi karena tentang jarak dan budaya yang berbeda dengan orang Timur,maka cara memandang intuisi pun menjadi serupa tapi tak sama. Orang Barat menjaskan realitas berdasarkan kategori-kategori akal Aristoteles,seorang filsuf Yunani,misalnya menemukan konsep untuk mengukur segala sesuatu.Dengan alat ukur ini,dia mampu menjelaskan keberadaan segala sesuatu. 

Tetapi,dia tidak dapat bertindak untuk melakukan sesuatu.Penemuan ini meskipun memiliki efek luar biasa pada bidang ilmu pengetahuan,namun menemukan batasnya ketika berhubungan dengan kenyataan-kenyataan yang tidak bisa diuji atau dibawa ke laboratorium.Sehingga alat ukur itu hanya menjangkau permukaan,dan tidak dapat menembus sampai ke dasar,seperti penjelasan yang lebih substansial tentang keberadaan intuisi. Mengasah Intuisi Intuisi adalah pengetahuan yang bergerak antara rasionaldan literal.Sehingga untuk memahaminya,tidak cukup bila hanya menggunakan kategori-kategori akal.Tetapi harus memiliki suatu keyakinan bahwa semua kejadian di bumi ini tidak terlepas dari sunnatullah. Proses berlangsungnya sunnatullah itu melewati tahapan yang sudah pasti terjadi sebelum sampai pada kejadiannya sendiri.Di rentang inilah terlahirkan kekuatan alam bawah sadar manusia yang disebut intuisi. 

Keyakinan akan sunnatullah sebagaimana tersebut di atas itulah salah satu cara untuk mengasah dan mempertajam intuisi.Cara lain untuk memberdayakan daya intuisi agar bermanfaat dalam kehidupan adalah sebagai berikut: 

1.Meyakini dan menghargai Intuisi Awal dari segalanya adalah keyakinan.Dengan meyakini bahwa Anda mempunyai dan menghargai intuisi,serta meyakini kalau Anda mampu mengetuk,dan berniat mengembangkannya,maka intuisi pun akan berkembang sebagaimana yang Anda harapkan,serta memberikan informasi dan hal-hal lain yang bermanfaat dalam kehidupan. 

2.Meningkatkan Spiritualitas Sebagaimana telah dijelaskan di atas,intuisi bergerak antara rasional dan literal (sesuatu yang tidak bisa dibayangkan).Sehingga untuk mempertajam intuisi,kemampuan yang ada pada diri kita saja tidak cukup,dan butuh campur tangan pemilik kehidupan. 
Dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.Ibaratnya kita memasang radar untuk dapat menangkap dan mendeteksi isyarat-isyarat yang datang dari langit. 

3.Pengendalian Emosi Indera keenam akan dapat berfungsi dengan baik,apabila emosi senantiasa terkontrol.Memberdayakanintuisi tidak bebeda halnya dengan mengaktifkan indera tidak kasat mata tersebut. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari diusahakan semaksimal mungkin,agar emosi dapat selalu terjaga.Untuk menjaganya,upayakan agar kerja pikiran dan perasaan selalu seimbang. 

4.Mengisi Jiwa Mereka yang terbiasa mengisi jiwanya,menghayati perasaannya,dan senantiasa belajar untuk membaca fenomena-fenomena yang terjadi di sekitarnya.Akan memiliki kepedulian yang lebih dalam memperhatikan keadaan kejiwaan orang lain.Dan juga peka dalam membaca perubahan-perubahan yang terjadi di sekelilingnya. Kepekaan jiwa dan perasaan sangat penting untuk dimiliki,karena intuisi sering kali datang lewat tanda-tanda,lewat pelambang-perlambang yang membutuhkan kepekaan perasaan untuk bisa menangkap dan menterjemahkannya. 

5.Permainan mengendalikan indera mistik Ada salah satu cara untuk melatih dan mengasah indera mistik,yaitu dengan melakukan sesuatu permainan yang sederhana.Permainan tersebut dilakukan rutin setiap hari,dengan meluangkan waktu sekitar seperempat jam. 

Caranya adalah dengan menuliskan dalam sebuah buku,keinginan harapan,atau apa saja yang sangat Anda idam-idamkan.Ingat,yang harus Anda tulis adalah sesuatu yang benar-benar ke luar dari dalam hati,dan bukan hanya sekedar rekaan saja. 
Keinginan tersebut dapat berwujud benda,atau yang bersifat non materil.Seperti ketentraman rumah tangga,naiknya pangkat atau jabatan,bertambahnya gaji,atau yang lainnya. Setelah itu bayangkan keinginan tersebut benar-benar tercapai,tanpaberfikir bagaimana cara untuk mencapainya.Baru kemudian buku ditutup,dan kerjakan aktivitas rutin sehari-hari.Lakukan hal tersebut di atas hingga sebulan lamanya. Setelah genap satu bulan,bukalah kembali buku catatan Anda,dan bacalah keinginan dan harapan yang telah Anda cata.Maka Anda akan kagum mengetahui sebagian dari keinginan tersebut dapat tercapai,padahal sebelumnya sama sekali tidak Anda perhitungkan. 
Permainan ini selain mengkondisikan otak untuk senantiasa dalam kondisi positive thinking,juga dapat mempertajam daya intuisi. 

6.Membaca mimpi Mimpi biasanya datang dalam bahasa atau perlambang yang dapat dimengerti,dan intuisi kerapkali hadir dalam wujud mimpi.Karena itu cobalah untuk belajar membaca mimpi,dan cobalah untuk memperhatikan tema-tema besar apa yang muncul dalam mimpi Anda. Bila perlu amatikah rangkaian peristiwa dalam mimpi,dan catat setelah anda terbangun.Kemudian hubungkan mimpi tersebut dengan kejadian-kejadian,yang berlangsung keesokan harinya.Cara ini dapat dipakai untuk melatih pengendalian indera mistik. Cara lain untuk mengingat mimpi adalah dengan menjadikannya sebagai permainan.Siapkanlah buku,dan catat pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah yang sedang Anda hadapi,sebelum berangkat tidur. Setelah bangun keesokan harinya,segera catat mimpi yang Anda alami semalam.Jika terjadi mimpi tersebut adalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang Anda catat sebelumnya,maka terapkan jawaban yang muncul lewat mimpi tersebut. 

Jika bukan,coba lagi melakukan hal yang sama setiapmalam selama satu minggu.Dengan latihan semacam ini,intuisi akan terasah dengan tidak hanya mengandalkan perasaan semata,tapi juga berdasarkan pengetahuan mendadak muncul dengan sangat kuat.

1 komentar: