Jika ada yang menyebut nama
kuntilanak atau Puntikanak tentu saja hampir semua orang tahu.Dia adalah
sosok makhluk halus berwujud perempuan cantik,berambut panjang menjurai
sampai ke tumit dan kerap muncul dengan tawa menyeramkan.
Ada juga yang menyebut Kuntilanak dengan nama Sundel Bolong.Kata
"bolong" ini disebabkan karena konon pada bagian punggung makhluk ini
berlubang.
Berbagai versi cerita tentang Kuntilanak atau Sundel Bolong dari masa ke
masa selalu menjadi bahan pembicaraan.Salah satunya seperti diceritakan
oleh Junasin.Pada suatu malam,masyarakat Atd.ll Sei Alim perkebunan Sei
Dadap,Kecamatan Air Batu,Asahan,Sumut,pernah digegerkan oleh kehadiran
seorang perempuan cantik yang tak dikenal dan misterius.
Malam itu kebetulan ada tontonan keyboard (organ tunggal) dalam acara
pesta.Sudah kebiasaan,apabila ada tontonan,banyak orang yang mencari
rezki dengan berjualan,termasuk Junasin yang sehari-harinya berjualan es
doger.Malangnya,karena malam itu hujan gerimis,sudah tentu pembeli
menjadi berkurang.Ketika Junasin sedang menghitung uang yang
diperolehnya malam itu,tiba-tiba datang seorang perempuan cantik
berkerudung putih mendekatinya.
"Bang Jun,masih ada dogernya?"
Pemempuan itu bertanya.
"Oh,kau rupanya,Tik!"
Ujar Junasin yang mengenal perempuan itu bernama Sartik.
"Aku haus Bang.Tolong esnya ya!"
Junasin tidak menjawab.Segera dia menuangkan es doger ke gelas dan
menyodorkannya kepada Sartik.Dalam hatinya,lumayanlah dapat tambahan
uang bayaran satu gelas.
"Satu lagi Bang!"
Sartik meminta
tambahan satu gelas,dua gelas,bahkan tiga gelas.
Junasin mulai heran.Mengapa Sartik begitu kehausan? "Ah,masa bodoh,yang
penting es laku," pikirnya dalam hati.Tapi Junasin merasakan bulu
kuduknya mulai berdiri.Angin malam tiba-tiba meniupkan aroma wewangian
menusuk jantung.
"Lagi Bang Jun!" Pinta gadis itu lagi setelah menghabiskan es doger sebanyak 5 gelas.
Kali ini Junasin agak gugup melayani Sartik.Sudah lima gelas Sartik minum es doger,tapi mengapa masih minta lagi? Jangan-jangan.
Belum sempat Junasin meneruskan kecurigaannya,tiba-tiba Sartik tertawa
terkekeh-kekeh,lalu terbang dan menghilang Karuan saja Junasin hampir
jatuh pingsan karena ternyata perempuan yang mirip Sartik itu adalah
Kuntilanak alias Sundel Bolong.
"Kuntilanak...Kuntilanak..." Teriak Junasin sambil berniat
lari,Malangnya,dia terpeleset tanah licin dan jatuh.Ternyata,es doger
yang diminum perempuan jelmaan Kuntilanak itu berserakan di tanah.
Penonton keyboard di kampung itu berhamburan mendengar teriakan
Junasin.Ada beberapa orang yang menemuinya dan menanyakan apa yang
terjadi.Tapi penjual es doger itu sudah jatuh pingsan.Junasin digotong
masuk ke rumah salah seorang warga.Setelah siuman,dia menceritakan
pengalaman yang baru saja menimpanya.
Ketika ditanya kemana perginya Kuntilanak itu,Junasin yang sudah lama
hidup menduga menduda mengatakan,dia melihat makhluk itu terbang ke
Bukit Setan.Bagi masyarakat Perkebunan Sei Dadap,nama Bukit Setan tidak
asing lagi karena lokasinya antara Pondok Sei Alim (pondok perumahan
buruh)
dengan Pondok Kulon.Bukit ini konon memang dihuni oleh makhluk-makhluk halus.
Dulunya,Bukit Setan ini bernama Bukit Daboru yang artinya Bukit
Perempuan.Menurut penuturan seorang Datuk (sebutan bagi paranormal
setempat) yang bernama Datuk Muda Subuh,Pondok Kulon pada zaman Belanda
masih termasuk areal HGU PTPN III Sei Dadap dengan tanaman Karet.Bukit
ini dihuni oleh makhluk halus yang semtanya berwujud perempuan cantik.
Berubahnya nama Bukit Daboru menjadi Bukit Setan berawal dari sebuah
kisah Ketika Perkebunan Sei Dadap dikuasai Belanda,pernah terjadi
peristiwa hilangnya 21 buruh di kawasan bukit itu,yang tidak diketahui
rimbanya.Otoritas belanda ketika itu memerintahkan petugas keamanan
untuk mencari para buruh tersebut,namun para petugas itu tersesat dan
akhirnya turut raib.Mereka tak pernah kembali.
Akhirnya,otoritas perkebunan memanggil Datuk Muda Subuh untuk melihat
dan mengupayakan agar mereka yang hilang di Bukit Daboru dapat
ditemukan.Namun,Datuk Muda Subuh hanya dapat menggelengkan
kepala.Setelah dia menemui Ratu Bukit Daboru bernama mayang
Menjurai,ternyata 12 orang buruh (semuanya laki-laki) sudah dijodohkan
dengan penghuni Bukit Daboru itu.Beberapa orang yang lain sudah
dijadikan pengawal istana oleh ratu tersebut.
Sejak kejadian itulah masyarakat menyebut bukit tersebut dengan nama Bukit Setan,hingga sekarang.
Selang beberapa waktu,kejadian yang menimpa Junasin terulang
kembali.Kali ini dialami Marjohan,penduduk Sei Alim Hasak,tidak jauh
dari Afdeling ll Pondok Sei Alim.Ketika pada
malam hari dia bersepeda dari Pondok Miri Sei Dadap,pulang ke rumahnya di Sei Alim Hasak.
Dari pondok Miri Emplasmen kebun Sei Dadap melalui jalan Pondok
Kulon,terus ke pondok Sei Alim menuju rumahnya di Sei Alim Hasak.Malam
itu sebenarnya bulan bersinar terang,namun karena di kiri-kanan jalan
adalah tanaman karet,maka suasana begitu lengang.
Di pertengahan jalan,antara Pondok Kulon dan Pondok Sei Alim,tiba-tiba
Marjohan melihat sosok manusia tergeletak di bibir pagar jembatan
beton.Dia berhenti sejenak dan berpikir,mungkin orang tersebut
sakit,atau menjadi korban kejahatan.Marjohan menyandarkan sepedanya di
bibir benteng jalan,lalu mendekati orang itu pelan-pelan.
Ternyata seorang wanita ! Marjohan menunduk ingin melihat lebih jelas
siapa gerangan perempuan itu sebenarnya.Bersamaan dengan itu,tiba-tiba
dia mencium bau harum dari tubuh wanita itu.Akan tetapi belum sempat dia
berpikir macam-macam,tiba-tiba perempuan itu bergerak dan duduk.
Sekilas dilihatnya perempuan itu tersenyum.Tapi Marjohan tak
mengenalinya.Ketika dalam keremangan malam dia melihat gigi perempuan
itu seperti bertaring,maka tubuh Marjohan langsung menggigil.
Ia segera berlari dan mengayuh sepedanya kencang-kencang.Namun,Marjohan
lebih terkejut lagi ketika merasakan sepedanya semakin berat.Bahkan,bau
harum yang aneh itu tercium semakin dekat di belakangnya.
Ternyata,perempuan yang sebenarnya adalah Sundel Bolong atau Kuntilanak
itu sudah berada di boncengannya sambil tertawa terkekeh-kekeh.Sudah
tentu Marjohan hampir mati
mati ketakutan.Lututnya seakan copot menggenjot pedal sepeda,akan tetapi sepedanya seakan-akan tak mau berjalan.
Marjohan terus menggenjot sepedanya dengan tenaga yang masih
tersisa.Akhirya,karena tak sadar ada tikungan di depannya,sepedanya
menggelinding terus hingga masuk ke parit.Setelah itu Marjohan tak ingat
apa-apa lagi.
Seperti biasa,beberapa buruh Afdeling ll Sei Alim,berangkat ke arena
pekerjaan pagi-pagi sekali.Namun mereka terpaksa menghentikan sepedanya
karena melihat Marjohan tergelak di parit.
Pagi yang sejuk menjadi gempar. "Marjohan mati...Marjohan mati ! " Teriak Suryadi,pekerja yang pertama kali melihat Marjohan.
Orang-orang segera berkerumun melihatnya.Mandor besar Pardi yang juga
turut melihat,menempelkan telinganya ke dada Marjohan. "Masih ada
nafasnya kok ! " Ujarnya.
Lalu dia memerintahkan buruh lainnya mengangkat Marjohan dan membawa ke
rumahnya.Marjohan akhirnya siuman dan menceritakan apa yang telah
menimpanya.
Dengan dua kejadian tersebut,warga Pondok Sei Alim tidak berani lagi
pergi pada malam hari ke Pondok Kulon atau sebaliknya.Sementara
itu,tanpa basa-basi,mandor besar Pardi menyampaikan hajat minta tolong
kepada Lebai Ajib untuk mengusir kuntilanak dari bukit
Setan.Sukurlah,Lebai Ajib bersedia tapi dengan beberapa syarat.Antara
lain,dia minta sehelai kain lepas (kain untuk menggendong bayi),sepeda
baru yang ada berkonya (lampu),dan minyak duyung.Perburuan dilaksanakan
pada malam bulan purnama penuh.
Pada malam yang telah ditentukan,Lebai Ajib meminta agar warga
Pondok Sei Alim berkumpul membuat api unggun di halaman rumah yang agak
luas.Perburuan Kuntilanak di Bukit Setan akan segera dimulai.
Dengan membawa kain lepas dan minyak duyung,Lebai Ajib dari Mesjid
mengayuh sepeda barunya tepat pukul sepuluh malam,karena dia harus
sampai di Bukit Setan pas pukul dua belas tengah malam.
Awan cukup cerah,sehingga bulan purnama penuh terlihat cukup
jelas.Sementara itu,warga Pondok Sei Alim sudah menyiapkan api unggung
di halaman rumah mandor besar Pardi,sambil menunggu hasil kerja Lebai
Ajib dengan perasaan harap-harap cemas.
Walaupun usianya sudah mengarah senja,namun Lebai Ajib masih terlihat
kekar dan mampu mengendarai sepeda sejauh 8Km menuju Bukit Setan.Dari
Mesjid dia mengayuh sepeda melewati Pondok Jati,Sei Dadap Kedai
Muka,Emplasmen Sei Dadap,terus ke Pondok Kulon,kemudian belok kiri
menuju arah Pondok Sei Alim.
Sinar bulan purnama penuh tidak dapat langsung menembus jalan karena
terlindung celah daun-daun karet yang rimbun.Setelah mendekati kawasan
Bukit Setan,Lebai Ajib mulai menyiapkan peralatannya.Kain lepas
diselendangkan di kedua bahunya setelah terlebih dahulu diolesi minyak
duyung yang telah diisi dengan doa pembelenggu setan.
Dia mengurangi kecepatan sepedanya.Tak lama kemudian,seekor burung malam
menyambar kepalanya.Namun Lebai Ajib tenang saja.Dalam hatinya berkata,
"Lekaslah kau muncul perempuan sundel ! "
Benar saja,begitu Lebai Ajib mencium bau harum,Kuntilanak itu
muncul.Dengan mengenakan gaun berwarna putih,pakai kerudung yang juga
berwarna
putih.Perempuan sundel itu duduk di sebuah pokok pohon karet.
"Bang,mau kemana?" Kuntilanak itu bertanya.
Lebai Ajib menjawab. "Mau ke kuburan Pondok Sei Alim,kamu ngapain di
sini?" Lebai Abib balik bertanya.Sementara di dalam hatinya di
berkata,"Kena kau sekali ini."
"Sama,aku juga mau kesana.Boleh aku ikut denganmu Bang?"
"Ayolah,mari kubonceng!" Ajak Lebai Ajib.
Tanpa bicara lagi,perempuan itu langsung naik di boncengan.Lebai Ajib
tak buang waktu.Cepat-cepat dia menyilangkan selendang kain ke badan
perempuan itu,lalu mengikatkan ke badannya dengan disimpul mati
sekuat-kuatnya,lalu menggenjot sepedanya sekencang mungkin.
Kuburan Sei Alim sebenarnya masih jauh,yaitu perbatasan Dusun Binjai
Manis.Satu-satunya jalan adalah melintasi depan rumah mandor besar
Pardi.Cara inilah yang akan dilakukan Lebai Ajib.Dia akan membawa
Kuntilanak itu melewati rumah mandor besar Pardi.
Melihat ada kobaran api unggun dari kejauhan,perempuan itu meminta agar diturunkan di tikungan yang sunyi.
"Aku turun disini saja Bang!" Pinta perempuan itu,agak panik.
Namun Lebai Ajib seolah-olah tak mendengarkannya.Dia malah mempercepat
sepedanya menuju halaman rumah mandor besar Pardi.Perempuan yang di
boncengnya itu meronta-ronta sambil mencakar-cakar muka Lebai Ajib.Tapi
tak diperdulikannya.Kuntilanak itupun tak bisa melepaskan diri karena
sudah di ikat sangat kencang.
"Bang mandor..! Bang mandor..! Ini dia Kuntilanaknya dibelakangku.Cepat
tangkap.!" teriak Lebai Ajib.Sambil terengah-engah dia turun dari
sepedanya.
Mandor
Pardi dan warga yang sudah ramai ingin melihat Kuntilanak sama-sama
bengong.Memang ada sesuatu yang di bonceng Lebai Ajib.Tapi mereka
bertanya-tanya, "Kok kuntilanaknya kecil ya?"
Lebai Ajib sendiri heran mengapa para warga hanya diam saja, "Apa lagi
yang ditunggu? Lihatlah ini yang kubawa," ujarnya sambil melepaskan kain
gendongannya.
Anehnya,perempuan itu sudah berubah menjadi seekor Musang Bulan yang
sudah mati.Semua terkejut,tapi mandor Pardi dan warga Pondok Sei Alim
percaya bahwa Lebai Ajib telah berhasil menangkap Kuntilanak walaupun
kenyataannya dia hanya membawa bangkai Musang Bulan.Setidaknya,muka
Lebai Ajib yang masih berdarah dan terdapat luka bekas cakaran,adalah
bukti bahwa dia sungguh-sungguh dengan usahanya.
Mandor besar pardi mendekati Lebai Ajib. "Kami sangat berterima kasih
atas bantuan Bapak menangkap Kuntilanak itu,walaupun dalam kenyataannya
hanya membawa bangkai Musang.Lalu kita apakan bangkai Musang ini?"
ujarnya.
Lebai Ajib yang sedikit malu,meminta maaf karena tidak berhasil membawa
Kuntilanak dalam wujudnya yang asli."Kalau begitu,bangkai Musang ini
kita bakar saja.Mari kita bacakan ayat Kursyi bersama-sama dan niatkan
dalam hati,bahwa kita tidak membakar Musang,akan tetapi membakar
Kuntilanak!" Kata Lebai Ajib.
Bangkai Musang Bulan dilemparkan ke tengah api unggun yang sedang
menyala.Warga yang menyaksikan ada yang muntah mencium bau anyir yang
keluar dari bangkai Musang yang hangus terbakar.Namun,tiba-tiba mereka
mendengar suara menjerit-jerit kesakitan dan lenyap.
"
Berarti Kuntilanak itu merubah
dirinya menjadi bangkai Musang." Kata mandor besar Pardi.Yang lainnya
mengangguk-angguk tanda percaya.
Oh.,begono
BalasHapussaya percaya karna rmh saya di seidadap smlm itu ada tukang becak lewat sth gak tau nya uda ilang entah ke man gak dapat lg
BalasHapusHhahahaha koplakkkk
BalasHapusBagi pembaca yang hobI bermain TOGEL yuk bergabung di
BalasHapusPOIN 4D
TOGEL ONLINE TERBAIK DI INDONESIA
KELEBIHAN :
BONUS REFERRAL 2 %
LUCKY SPIN
BAYARAN HINGGA 1 MILIAR LEBIH !!!
DEPOSIT & WITHDRAW DI MULAI DARI IDR 20.000
MAINKAN DI GADGET KESAYANGAN ANDA
6 PASARAN TERBAIK : SYDNEY - RAJAAMPAT - SINGAPORE - BALI - IBIZA - HONGKONG
DISKON BETTING :
* 2D-29%
* 3D-59%
* 4D-66%
SUPPORT BANK : BCA BNI BRI MANDIRI
INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI POIN4D DI :
* LIVE CHAT 24 JAM ONLINE - WWW,POIN4D,COM
* BBM : 7B83E334
* LINE : +85598291698
* WHATAPP : +85598291698
* SKYPE : Poin.4D
* YAHOO : Poin_4D