HALAMAN

Minggu, 13 Maret 2011

MENYINGKAP KEGAIBAN GOA JEJAK WALI

Goa Lawa atau disebut juga Goa Lawang merupakan induk goa dari beberapa goa kecil lainnya.Di antara goa yang menjadi anak Goa Lawa adalah Goa Angin,Goa Langgar,Goa Siwarak,Goa Dada,Goa Lawa,dan Goa Semar.Menurut sumber team Misteri,goa-goa ini di jaman dahulu menjadi tempat ibadah para orang suci atau wali.Hal ini setidaknya terbukti dengan adanya ruang langgar (mushola),juga sumber air yang disebut dengan nama Sendang Derajat yang menjadi tempat khusus untuk berwudhu.Di samping itu masih banyak tempat-tempat religus lainnya.Apa saja keajaiban yang ada di sana.Rosikin.SP menjelajahinya beberapa waktu lalu.Berikut ini laporannya...

Disamping banyak goa kecil dengan nama-nama tersendiri,di kedalaman Goa Lawa juga ada sebuah danau yang cukup luas sebagai tempat pemandian.Pantaslah kalau legenda menyebutkan bahwa Sunan Derajat,Sunan Gunung Jati,dan beberapa wali lainnya sering kali bertemu di tempat ini untuk menyusun dan membuat strategi menyiarkan agama Islam.Beberapa relif Ayat Kursyi pun terpampang di dinding goa.

Ada suatu keanehan yang ada di goa yang terkesan menyimpan misteri.Sebagian dinding bagian dalam goa tampak berkilauan,berwarna keemasan.Bahkan,semula team Misteri menyangka bahwa dinding goa berlapis logam mulia.Lukman,pemandu team Misteri menyangkalnya.Dan memang,dinding goa yang berwarna keemasan bukan karena berlapis emas,melainkan disebabkan oleh semacam lumut yang tak diketahui namanya.Hal tersebutlah yang hingga kini menjadi misteri.

Menurut Lukman yang juga juru kunci situsgoa-goa.Team Misteri sendiri ketika menjelajahi kedalaman goa sangat kelelahan karena banyak ruangan dan lorong yang panjang.Menurut Lukman,perjalanan menyusuri lorong Goa Lawa memang sangat menguras energi.

Salah satu goa yang dianggap paling misterius di antara kompleks goa-goa ini adalah apa yang disebut sebagai Goa angin.Tentang goa yang satu ini,Lukman menyimpan sebuah kisah yang sangat sensasional.

Menurutnya,suatu hari dia didatangi 7 orang mahasiswa dari Belanda.Kedatangan mereka dengan membawa perbekalan yang sangat lengkap,seperti tabung oksigen,makanan kaleng dalam botol kapsul yang katanya untuk menjaga stamina dan semacam bahan pengganti makan dan minum jika di suatu tempat mereka kehabisan bahan makanan.

Dengan perbekalan yang sebanyak itu,ke 7 mahasiswa itu berniat ingin menelusuri lorong Goa Angin.Tentu saja Lukman terkejut karenanya.Para mahasiswa Belanda itu ingin membuktikan sebuah artikel yang pernah dimuat beberapa media tentang kedalam Goa Angin yang menurut legenda ujungnya menembus sampai ke Gunung Jati,Cirebon.

"Mereka meminta ijin kepada saya untuk membuktikan kebenaran legenda tersebut.Tentu saja saya bingung,sebab selama ini tidak ada yang ingin berbuat nekad seperti itu." cerita Lukman.

Goa Angin memang disebutkan legenda mempunyai lorong yang menembus sampai ke Goa Gunung Jati yang terletak di belakang makam Sunan Gunung Jati.Masalahnya,apakah mungkin Goa Angin yang terletak di Desa Siwarak,Kec.Karangreja,Kab.Purbalingga itu lorongnya menembus tanah begitu dalam danjauh sampai ke Cirebon,Jawa Barat?

Sulit dibayangkan sebab jarak kedua tempat tersebut mencapai ratusan kilo,bahkan lebih.

"Karena mereka juga sudah mendapat ijin dari dinas pariwisata setempat,saya akhirnya tidak berkutik.Ya,saya membiarkan ketujuh mahasiswa itu membuktikan legenda Goa Angin tersebut," ujar Lukman lebih jauh.

Ringkas cerita,lebih sebulan kemudian Lukman kembali didatangi oleh para mahasiswa itu.Jumlah mereka masih lengkap Tujuh orang.Kedatangan mereka kali ini ingin mengucapkan terima kasih karena Lukman telah mengijinkan mereka untuk mendapatkan pengalaman yang luar biasa.Mereka mengaku dapat membuktikan kebenaran legenda Goa Angin.

"Menurut para mahasiswa asing tersebut,Goa Angin ujung lorongnya memang menembus sampai ke tanah Cirebon,tepatnya di sekitar Gunung Jati," tandas Lukman.

Kepada Lukman,para mahasiswa Belanda yang sudah mahir berbahasa Indonesia itu mengisahkan.Bahwa mesti lorong goa semestinya gelap,tapi di sepanjang perjalanan mereka tidak kesulitan.Mereka merasa aneh karena sepanjang perjalanan seperti ada sinar yang menuntun mereka.Bahkan,tabung-tabung oksigen yang mereka bawa tidak berfungsi karena di kedalaman goa tersebut mereka dapat menghirup oksigen dengan leluasa.

"Perjalanan yang mereka tempuh mulai dari mulut Goa Angin sampai ke ujung lorong di tanah cirebon mencapai waktu sebulan lebih," tambah Lukman.

Jika cerita Lukman itu benar adanya,maka wajar saja jika di zaman lampau Sunan Gunung Jati menjadikan Goa Lawang sebagai jalur bawah tanah yangmenghubungkan dengan kediamannya.Jalur tersebut juga digunakan oleh Kanjeng Sunan dan para santrinya untuk menghindari serangan musuh,sehingga musuh melihat mereka seperti raib ditelan bumi.Padahal rombongan santri tersebut menempuh jalur bawah tanah menuju ke Purbalingga untuk menyusun kekuatan baru bersama para wali lainnya.

Menurut cerita,ada tiga wali Allah yang sering berkumpul di tempat ini.Mereka adalah Sunan Gunung Jati,Sunan Derajat,dan Sunan Kalijaga.Kendati demikian,tak jarang kesembilan wali Tanah Jawa yang akrab dengan sebutan Wali Songo juga menyambangi tempat ini untuk bemuhasabah.

Menurut Lukman,Goa Angin dipenuhi berbagai keanehan.Salah satunya,jika dia sedang ronda di goa ini,telinganya kerap mendengar banyak suara langkah kaki.Suaranya begitu jelas terdengar,tapi wujudnya tidak dapat dilihat.

"Kadang juga terdengar suara-suara seperti orang yang sedang bercakap-cakap," ungkap Lukman.Menurut penglihatan mata batinnya,suara-suara tersebut berasal dari santri-santri gaib Kanjeng Sunan Gunung Jati yang hingga sekarang masih menjadikan Goa Angin sebagai jalur bawah tanah menuju ke goa utama,yaitu Goa Lawang atau Goa Lawa.

Goa Langgar

Goa langgar atau Ruang Langgar terdapat di ruang goa utama.Luasnya sekitar 4 x 5 meter.Lokasi ini dikenal sebagai tempat "tafakur gaib".Mengapa demikian? Karena semua orang yang tafakur di tempat ini akan menangis sepanjang riyadoh.Dinding-dinding goa langgar seperti mengingatkan semua perbuatan dosa yang pernah dilakukan.Mulai dosa kecil sampai dosabesar.

"Jarang yang tafakur di tempat ini tanpa menangis,"tandas Lukman.

Dikisahkan olehnya,beberapa hari sebelum kedatangan team Misteri,ada seorang pemuda asal Yogya yang minggat dari rumah dan bermaksud tidak ingin kembali kepada keluarganya.Entah bagaimana,dia kemudian sampai ke Goa Langgar,dan melakukan tafakur di sana.Setelah tafakur tiba-tiba dia menangis sejadi-jadinya.Ketika ditanyai Lukman,pemuda itu menceritakan bahwa dia telah melihat gambaran dirinya yang banyak melakukan dosa terhadap orang tuanya,terutama ibunya,pada dinding-dinding goa.Melihat kejadian tersebut si pemuda mengurungkan niatnya untuk minggat.Dia kembali pulang ke rumah orangtuanya untuk meminta maaf.

Di samping keberadaan sebuah rak buku di dinding goa sebelah kanan,yang menurut Lukman sudah ada sejak zaman dahulu kala,keanehan lain juga bisa dilihat di Goa Langgar.Ada semacam garis panjang yang terbentuk secara alami.Konon,garis ini menandakan batas suci.

Para peziarah yang mendatangi kompleks Goa Lawang kebanyakan tidak akan melewatkan Goa Langgar.Hal ini karena diyakini bahwa goa dimaksud merupakan pusat dari energi supranatural.

Lukman menuturkan kisah lainnya.Menurutnya,pernah ada seorang peziarah dari Pasuruan yang menjalani ritual di goa langgar dan mendapatkan pusaka yang sangat indah.Dikatakan indah karena orang tersebut mendapatkan sebuah keris yang dihiasi dengan beberapa butir berlian.Keris tersebut ketika disaksikan Lukman memancarkan sinar biru yang sangat indah.

"Saya yakin keris tersebut menjadibagian dari Batu Keris yang letaknya di depan Goa Langgar ini," ungkap Lukman.

Yang disebut Batu Keris oleh Lukman memang terkesan unik.Bentuknya serupa dengan cekungan di atas batu yang panjang,sehingga mengesankan bentuk sebuah keris.

Menurut Lukman,Batu Keris ditunggui khodam yang bernama Syeh Hasan Sapi'i.Khodam ini tak hanya menjaga batu keris,tapi juga Goa Langgar.

Di samping keris,ada juga peziarah yang mendapatkan tongkat pusaka.Tongkat ini sangat istimewa karena terbuat dari galih asem sungsang.

"Dulu ada juga yang mendapatkan sebuah baju safari kepunyaan Bung Karno.Kebetulan orang tersebut merupakan calon pejabat yang ada di Jawa Timur.Setelah mendapatkan baju safarinya Bung Karno,tidak lama kemudian dia mencalonkan diri menjadi pejabat dan terpilih," cerita Lukman.Memang aneh! Tapi dari kesungguhan Lukman bercerita,sepertinya dia tak bermaksud menebar sensasi.

Lukman sendiri menyimpan pengalaman lain berkaitan dengan Goa Langgar.Kisahnya,suatu ketika di hari Selasa Wage dirinya bertafakur.Dalam kekhusyukan,tiba-tiba dia terkejut dengan kemunculan suatu benda seperti buku berukuran raksasa,yang lebarnya sekitar satu meter persegi.

Belum habis rasa herannya melihat kemunculan buku tersebut,keanehan lain menyusul.Halaman-halaman buku tersebut membuka dengan sendirinya.Akhirnya,Lukman sadar bahwa buku tersebut tak lain adalah Al-Qur'an berukuran raksasa.

Setelah halaman Qur'an itu membuka sendiri,disusul dengan terdengarnya suara orang mengaji.Hampir semalam penuh Lukman terlena olehlantunan orang mengaji,yang tidak terlihat wujudnya itu.<br><br>"Saya tak akan pernah melupakan pengalaman itu," tegas Lukman.

Jelaslah,Goa Langar memang mengandung daya mistik tersendiri.Meskipun terkesan sederhana namun auranya memancar sangat kuat.Untuk menemukan Goa ini ditandai dengan melewati batu keris yang mempunyai pamor Gadung Mekarsari.

Sendang Derajat

Sumber air yang dikeramatkan ini letaknya sekitar 20 meter ke arah kanan Goa Langgar.Menurut Lukman,sendang ini mempunyai kedalaman yang tidak bisa ditebak.Dia pernah berusaha ingin membuktikan kedalamannya.Dengan galah bambu sepanjang 15 meter Lukman berusaha menyentuh dasar sendang.Nyatanya,batang bambu tersebut kurang panjang.Artinya,kedalaman sendang bisa melebihi 20 meter bahkan mungkin lebih.

Di atas tetap Sendang Derajat menetes sebuah pancuran.Lukman menyebutnya sebagai Pancuran Slamet,yang dulunya difungsikan sebagai tempat berwudhu.

Airnya sendang bening berwarna kehijauan.Dikatakan,seorang mahasiswa ITB pernah membawa sempel air sendang ini untuk diujicoba di laboratorium.Setelah diteliti,si mahasiswa memastikan bahwa air Sendang Derajat sangat ajaib.Karena terletak di dalam goa yang lembab dan tidak pernah terkena sinar matahari,air sendang hanya memiliki kandungan bakteri sekitar 0,1%.Ini menunjukkan bahwa air Sendang Derajat dapat dianggap steril.

Tak heran kalau air sendang mempunyai banyak khasiat.Sudah beribu-ribu orang yang membuktikan keampuhannya.Sesuai dengan namanya,siapa yang mandi atau minum air Sendang Derajat makaakan mendapat energi baru di dalam tubuhnya.Dia akan lebih disegani yang akhirnya membawa keberuntungan.Misalnya saja untuk jabatan atau karir.

Di samping itu juga berdaya khasiat menyembuhkan berbagai penyakit yang sifatnya fisik maupun psikis.Namun demikian di arena sendang ini pengunjung tidak diperkenankan untuk berkata-kata jorok.Juga tidak diperbolehkan bercanda.

Menurut Lukman,Sendang Derajat di jaga oleh putri kembar anak ghaib Prabu Siliwangi.Mereka adalah Endang Murdaningrum dan Endang Mudaningsih.Putri kembar berparas cantik ini menjadi dayang gaib yang menjaga segala air yang ada dalam goa keramat ini.

Di dalam Goa Lawang terdapat beberapa sumber mata air yang mempunyai nilai sakral.Di samping Pancuran Slamet dan Sendang Drajat,juga ada sebuah danau di dalam goa,yang luasnya berkisar antara 10x20 meter.Danau ini posisinya memanjang,terhimpit dinding goa.

Konon,air danau ini tidak dapat digunakan sembarangan karena memiliki energi gaib yang tinggi.Pernah ada seorang pemuda nekad mandi di danau ini.Apa yang terjadi? Pemuda ini tiba-tiba mengalami demam tinggi.Beberapa lama kemudian tubuhnya ditumbuhi sisik yang berkilat seperti perak.

"Sisik tersebut mirip sekali sisik ular," tegas Lukman.

Pemuda itu agaknya mendapatkan kutukan dari penghuni gaib danau."Setelah digelar ritual khusus untuk meminta maaf,syukurlah pemuda itu tertolong,"

Sanggar Panembahan

Relung goa yang disebut sebagai Sanggar Panembahan ini diyakini sebagai bagian dari ruang agung tempat pertemuan parawali.Dinding-dinding goa di Sanggar Panembahan dihiasi dengan relief berupa Ayat Kursyi,yang sebagian sudah tertutup lumut.

Di zaman para wali,Sanggar Panembahan digunakan oleh para santri sebagai ruang tunggu jika mereka ingin menghadap para wali,terutama Sunan Gunung Jati yang biasa berkhalwat di ruang utama,yang disebut juga Ruang Agung.Di samping itu,Sanggar Panembahan juga di gunakan untuk tafakur para santri.

Dikatakan,jika seorang santri sudah menyelesaikan belajarnya maka sebelum meninggalkan pesantren di goa ini,mereka diharuskan tafakur dan menunggu ilham dari Allah untuk di tempatkan di suatu daerah berdasarkan ilham tersebut.

"Jadi perintah tersebut bukan dari Sunan Gunung Jati.Bahasa gampangnya tempat ini digunakan untuk mencari wisik,"

Sanggar Panembahan memiliki ruang yang hampir bersambungan dengan Ruang Agung.Ketika team Misteri memasuki ruangan ini,Misteri sempat berdecak kagum.Bagaimana tidak? Ruang ini begitu besar.Tingginya mencapai 20 meter dengan luas yang mengagumkan,yakni 100 x 40 meter.Batu-batu sebesar meja tertata sangat apik.Jumlahnya ada sembilan.Mungkin ini sesuai dengan jumlah Wali Songo.Menurut Lukman,para wali sampai saat ini masih menggunakan ruangan ini untuk pertemuan gaib.

"Saya pernah melihat mereka 2 kali."Karena besarnya ruang ini,hingga terkesan gelap dan angker.Beberapa batu menyerupai meja tadi sudah tidak lagi utuh.Mungkin akibat lapuk dimakan usia dan suhu yang sesekali berubah sangat dingin.

Team Misteri mendeteksi bahwa di Sanggar Panembahan initerdapat energi metafisik yang sangat besar.Ini terbukti dengan aura yang memancar di sana yang didominasi warna hijau dan biru.

Bukti fisik dari keanehan relung goa ini dialami oleh salah satu material liputan yang dibawa team Misteri.USB MP3 Player sebuah alat perekam canggih yang selalu menyertai team Misteri dalam peliputan tidak berfungsi.Meskipun fiturnya menunjukkan karakteristik berfungsi,namun tidak ada suara yang terekam di dalamnya.Ini sangat aneh! Karena alat yang beroperasi dengan hardisk tersebut memiliki ketajaman menyadap suara yang tidak dapat diragukan.

Lukman sendiri pernah mengalami peristiwa gaib di ruang pertemuan agung ini.Dia mengaku dipergoki sosok yang memberinya tasbih terbuat dari batu alam.Hal ini terjadi ketika dia tengah bertafakur di sana.

"Di tempat ini juga sering terdengar suara beberapa orang yang berbicara seperti layaknya sedang rapat,tapi sama sekali tidak ada orangnya.Juga kerap terengar ratusan langkah kaki yang begitu jelas."

Ketika team Misteri memastikan kegaiban Sanggar Panembahan dengan mendayagunakan indra keenam,barulah diketahui bahwa ruang ini sampai saat ini memang masih digunakan oleh komunitas Jin Muslim untuk acara keagamaan mereka.Di antara Jin Muslim tersebut masih banyak yang berasal dari sisa murid-murid Sunan Gunung Jati.Wallahu'alamu Bissawab!

1 komentar: