HALAMAN

Selasa, 30 November 2010

TIDUR DI DALAM KERANDA

Kakek karim adalah seorang duda.isterinya meninggal beberapa tahun lalu.Tiga orang anaknya tinggal di Jakarta.Berulangkali anaknya mengajak Kakek karim agar tinggal bersama mereka.Tapi kakek karim memilih tinggal di desa.

Dia adalah muazin di masjid.Setiap tiba waktu shalat dia mengumandangkan adzan.Selama Ramadhan,dia bahkan lebih senang tidur di masjid.Pengurus masjid membuatkan satu kamar tidur untuknya di samping kanan bangunan utama masjid.

Setiap hari selesai sholat Subuh,kakek ini menyapu ruangan dalam masjid,menyapu halaman,membersihkan kamar mandi dan memangkas tanaman.

Selama bulan Ramadhan.Kakek Karim tidak perlu masak.Setiap hari menjelang berbuka puasa dan sahur,ada saja warga desa datang mengantarkan makanan untuknya.

Malam itu,27 Ramadhan.Selesai tadarus Al-qur'an,kakek Karim mencuci piring dan gelas yang tadi di pergunakan jamaah.Aku dan beberapa orang teman sebaya berbaring di atas sajadah.Badu memilih tidur di mihrab,tempat imam berdiri memimpin shalat.

"Jangan tidur di mihrab!"Sergah Kakek Karim mengingatkan.
"Kenapa,Kek?"Tanya Badu.

Mihrab sering di pergunakan Jin Islam memimpin shalat berjama'ah bangsanya,jawab Kakek karim.

Kami sebagai anak muda tentu tak percaya dengan nasehat itu.Apalagi si Badu yang terkenal bandel itu.

Kalau tidak mau dinasehati,tidurlah sesuka hatimu di di ihrab itu! Kata Kakek Karim,kesal.

Siapa takut? Badu mengejek.Akhirnya kami tidur menempati barisan shaf pertama,sementara Badu tidur di mihrab masjid.Rasa kantuk dan lelah membuat kami tidur lelap.Namun,ada keganjilan yang kami alami.Tadi kami semua tidur di shaf pertama berada di belakang mihrab, kini berada di teras masjid.Siapa yang memindahkan kami ?
Kakek Karim?
jelas tidak mungkin.Lalu siapa?

Belum dapat kami menjawab pertanyaan dalam hati,kami dihebohkan dengan hilangnya Badu.Beramai-ramai kami menuju mihrab masjid.Di sana tidak kami temukan Badu.Padahal tadi dia tidur di situ.Bermana Badu ? Kami mencarinya di lingkungan sekitar masjid.Namun Badu tidak kami temukan.
Kek,Badu hilang? Laporku pada Kakek Karim.

Badu juga tidak kami temukan.Pencarian kami lakukan di pekarangan masjid.Kamipun tidak menemukannya.

Selesai shalat Subuh,hilangnya Badu diketahui oleh seluruh jama'ah shalat.Sesaat itu pula terjadi kegemparan.Seluruh jema'ah berbaur dengan warga kampung mencari Badu di tempat -tempat yang diyakini Badu berada di sana.Bahkan kuburan,rumah kosong dan semak belukar di pinggir kampung disisir,tapi Badu tidak juga ditemukan.

Siapa yang menyembunyikan Badu? Berbagai pendapat bermunculan.Ada pendapat yang menyebutkan,Badu disembunyikan Jin Islam.Ini pendapat Kakek Karim.Ibu Badu terus menerus menangis.

dipergunakan untuk menyimpan keranda mayat dan barang-barang inventaris masjid lainnya.Aneh,kami menemukan Badu sedang tertidur mendengkur dalam keranda.

Ketika kami bangunkan,Badu terperanjat dan segera melompat dari dalam keranda dan berlari ketakutan.Kejadian misterius dialami Badu membuat dia jatuh sakit selama satu minggu.Dia sangat trauma jika mengingat peristiwa ghaib yang dialaminya.Sejak kejadian itu aku dan teman sebayaku tidak lagi berani tidur di masjid.Selesai tadarus segera pulang ke rumah masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar