HALAMAN

Kamis, 30 Desember 2010

PERTEMUAN GAIB DENGAN NABI KHIDIR

Saya dilahirkan dari keluarga yang cukup berada,sehingga hampir tidak ada kesulitan yang berarti dalam masa-masa kehidupan ini.Semuanya terpenuhi dengan baik.Mulai dari keperluan sekolah,pergaulan,serta berbagai macam fasilitas penunjang kehidupan ini saya dapatkan dari kedua orang tua saya.

Selain dari keluarga yang cukup berada,keluarga kami juga merupakan keluarga yang cukup taat menjalankan syariat agama Islam.Sejak kecil saya dikenal keluarga saya sebagai anak yang jarang melewatkan 1 haripun dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.Walau hidup dalam kelimpahan materi,namun ini semua tidak membuat saya tinggi hati.Saya dikenal anak yang ramah,sopan,dan tekun menjalankan ibadah sholat 5 waktu.

Masa kecil saya sampai saatnya memasuki masa kuliah,saya jalani dengan bahagia bersama keluarga saya.Saya kuliah di fakulitas teknik pada salah satu perguruan tinggi swasta favorit di kota Yogyakarta.Dalam masa kuliah ini saya juga mencoba untuk membuka usaha kursus komputer bekerja sama dengan salah seorang kawan kuliah saya.Dia adalah seorang gadis yang lembut,manis,dan cantik.

Di kota Yogyakarta,saya juga semakin mendalami pengetahuan tentang agama Islam.Salah satunya,saya bergabung dengan majelis dzikir bernama Tanajuth Thorqi,yang bermarkas di Karangwaru Lor,Sleman,Yogyakarta.Majelis dzikir ini dipimpin oleh Mas Setianto,seorang dosen teknik perguruan tinggi Yogyakarta.

Selama lebih dari 3 tahun saya mempelajari dan mendalami teknik dan metod e berdzikir,sehingga saya mulai dapat memperoleh
petunjuk gaib dari segala permasalahan yang saya hadapi.Mulai dari masalah pribadi oranglain,sampai masalah negara.

Dari kemampuan memperoleh petunjuk gaib ini,saya juga belajar untuk menterjemahkannya berdasarkan ilmu pengetahuan logika,sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.Dalam berdzikir saya memilih beberapa nama terindah milik Allah SWT (Asmaul Husna),dan kalimat Bismillahirrahmannirrahiim sebagai wiritan rutin setiap hari.

Dengan menjalankan amalan tersebut,usaha komputer yang saya tekuni meningkat pesat,sehingga membuat saya makin sibuk disela-sela kuliah.Selain kesibukan usaha dan kuliah,Saya juga disibukkan dengan berbagai kegiatan organisasi kemasyarakatan.

Ketekunan menjalankan amalan dzikir seperti tersebut tadi,selain meningkatkan kesibukan,juga meningkatkan kehidupan ekonomi saya.Sebagai buktinya,ketika itu saya dapat mempunyai rumah type 45 dan 2 mobil minibus.Sayangnya berawal dari keyakinan saya yang besar terhadap kekuatan dzikir yang mampu meningkatkan taraf kehidupan saya,saya mulai sedikit melupakan ibadah wajib.Ya,saya mulai meninggalkan puasa,padahal dari kecil saya dikenal sebagai anak yang jarang meninggalkan puasa di Bulan Ramadhan.Bayangkan,saya tinggalkan puasa.Bahkan,setelah bertahun-tahun menjalani dzikir,saya hanya paling banyak 7 hari berpuasa di bulan Ramadhan.

Dengan kesombongan dan keangkuhan yang ada dalam diri ini,saya mencari pembenaran tentang puasa yang saya lakukan dengan cara merubah pola makan saya,yang sebelumnya saya makan 3 kali sehari
menjadi 2 kali dalam sehari.Hal ini bahkan saya lakukan sangat lama,sudah lebih dari 12 tahun.

Saya semakin maningkatkan amalan saya dalam berdzikir sebagai ibadah utama saya dalam berdzikir sebagai ibadah utama saya.Padahal,sholat wajib yang 5 waktu kerap saya lupakan karena begitu sibuknya saya dalam menjalani aktivitas.Jauh hari,kealpaan semacam ini tak pernah saya lakukan.

Kehidupan yang sukses serta dengan segala kemudahannya saya lewati,sampai saya menyelesaikan kuliah dan menjadi seorang sarjana teknik.Dengan bekal ijazah sarjana serta kekuatan dzikir yang telah saya yakini selama ini memotivasi saya untuk mencoba bekerja dengan berdasarkan keahlian saya.Usaya komputer yang telah ada saya serahkan pada rekan usaha yang juga calon isteri saya untuk dilanjutkan,sebab pada saat itu dia memang masih kuliah di tingkat akhir.Saya sendiri memilih bekerja pada salah satu perusahaan asing di Jakarta.Tentu saja hal ini membuat saya banyak berhubungan dengan orang asing.Celakanya,lambat laun suasana lingkuangan tempat bekerja telah merubah pola hidup saya.Contoh yang paling gampang,saya mulai sering mengkonsumsi minuman keras,juga tambah sering meninggalkan sholat,Hal yang pertama sebelumnya tak pernah saya lakukan.

Hanya dzikirlah yang tidak pernah saya tinggalkan.Mengapa ini terjadi? Semata-mata hanya karena faktor duniawi.Kebutuhan ekonomi yang cukup dan kemudahan hidup yang saya dapatkan selama ini mempertebal keyakinan saya bahwa ilmu dzikir yang saya pelajari telah membuat saya merasa paling benar
karena selalu merasa mendapat petunjuk ALLAH SWT bila saya membutuhkannya.Saya menganalisa semua petunjuk gaib yang saya peroleh dengan kekuatan pikiran,untuk kemudian di aplikasikan.Mungkin,itulah yang mendorong keberhasilan saya.Tapi sangat disayangkan,saya tak lagi harus konsekuen terhadap ibadah-ibadah wajib seperti sholat dan puasa.

Dengan ilmu dzikir yang saya kuasai,saya juga mulai tidak suka mendengarkan ceramah dari para ulama,seperti misalnya khotbah di setiap sholat Jum'at.Saya menganggap mereka itu hanya mampu bicara dan mengutip dalil-dalil dari kitab suci tanpa diolah,dianalisa,apalagi diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Gaya hidup kebarat-baratan di satu sisi,dan keyakinan kekuatan dzikir disisi lain membuat diri saya sombong dalam menjalankan hidup ini.Hingga tiba satu peristiwa di suatu hari yang kemudian menyadarkan saya dari semua kesalahan ini.Ketika itu saya merasakan kepala yang sangat sakit.Begitu sakitnya sehingga mata saya terus menerus mengeluarkan air mata seperti orang menangis.Anehnya,sakit kepala ini berlangsung sampai beberapa hari lamanya.

Saya telah berobat ke beberapa dokter,bahkan terakhir saya periksakan kondisi saya kepada dokter ahli syaraf.Sang dokter menyatakan bahwa saya menderita pembengkakan syaraf otak.Hal ini mengharuskan saya untuk menghentikan aktivitas kerja saya yang memeras pikiran,dan juga aktivitas lain seperti berkendaraan,tidur dengan penerangan dan lain-lain yang dapat meningkatkan ketegangan syaraf otak.

Sakit kepala itu ternyata terus
berlangsung.Dalam masa perawatan,saya memutuskan keluar dari pekerjaan saya dan saya kembali ke Yogyakarta agar dapat ditemani dan dirawat calon isteri saya.Karena tidak bekerja dan juga dekat dengan perkumpulan majelis dzikir,maka saya semakin mendalami ilmu dzikir.Kekuatan ritual ini mengakibatkan saya mampu untuk memprediksi kejadian di masa yang akan datang,khususnya untuk meningkatkan taraf hidup dan jenjang karir dalam pekerjaan.

Setelah beberapa bulan saya dinyatakan sembuh dari perawatan terapi medis,suatu pagi saya mendengar kabar buruk,yaitu calon isteri saya mengalami kecelakaan.Mobilnya tertabrak truk di jalan raya Parang Tritis.Akibat kecelakaan ini salah satu kakinya mengalami patah tulang 2 bagian dan harus menjalani operasi dan perawatan di rumah sakit.Ketika itu,ada satu pernyataan dokter yang membuat saya terpukul.Katanya,disebabkan kecelakaan tersebut maka calon isteri saya akan sulit mempunyai anak disebabkan rahimnya terluka karena benturan keras,dan tulang pinggulnya retak.

Saya menyadari bahwa cobaan demi cobaan sedang menguji keimanan saya.Cobaan tersebut makin mendorong saya untuk lebih tekun lagi mengembangkan ilmu dzikir yang saya kuasai.Saya yakin bahwa Allah SWT akan mendengar doa hamba-hambaNya.Tehnik dan metode dzikir untuk pengobatan dan penyembuhan saya kuasai dengan orang yang menjadi pasien pertama saya adalah calon isteri saya sendiri.Hasilnya,dari 3 bulan perkiraan bahwa isteri saya dapat berjalan kembali normal,tetapi dengan teknik dan metode terapi disertai energi
dzikir mempercepat proses tersebut menjadi hanya 1 bulan.

Setelah kesehatan calon isteri saya pulih,saya segera menikahinya,walaupun dia belum menyelesaikan kuliahnya.Tidak ada keraguan sedikitpun untuk menikahinya mengingat vonis dokter tentang kesulitan mempunyai keturunan.Usaha dan harta yang telah saya miliki selama di Yogyakarta dijual semua untuk biaya hidup baru di Jakarta.Selama saya belum mendapatkan pekerjaan,uang itu kami gunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup kami.Di Jakarta saya menempati salah satu rumah orang tua saya yang cukup besar,terletak di kawasan Pondok Gede,Bekasi.

Hidup ini adalah cobaan.Maka kita harus mengatasi berbagai cobaan itu,baik cobaan dalam bentuk kesenangan,maupun bentuk kesusahan.Itulah keyakinan yang sekaligus juga merupakan kesombongan saya.

Sejak tinggal di tempat yang baru seperti biasanya,setiap malam sehabis sholat Hajat 2 rokaat,saya mematikan lampu penerangan kamar dan setelah itu saya bersila.Sambil mengikuti keluar masuknya nafas melalui hidung,saya mulai melakukan dzikir nufus,yaitu masuknya nafas mengucapkan dalam hati Hu,sedang ketika keluarnya nafas dalam hati mengucapkan Allah.Setelah beberapa waktu melakukan dzikir ini badan terasa nyaman dan jantung terasa berdetak lebut dan teratur.

Saya mulai mengalihkan konsentrasi merubah dzikir nufus mengjadi dzikir mengikuti detak jangtung,yaitu setiap detak jantung mengucapkan dalam hati Allah...Allah...Allah...dst.Tenggelam dalam detak keagungan dan kebesaran Allah SWT,panca indera terasa terkunci dan
kebesaran Allah SWT,panca indera terasa terkunci dan denyut jantung yang berdzikir menyebarkan denyutnya melalui aliran pembuluh darah,ke seluruh sel-sel tubuh sehingga seluruh tubuh berzikir Allah...Allah...Allah.

Malam itu kejadiannya tidak seperti biasa.Biasanya,setelah tubuh saya berdzikir,maka saya dapat mengendalikan tujuan saya untuk mendapatkan petunjuk yang menjadi hajat saya.Tapi kali ini tubuh saya terasa bagai terangkat dan diayun-ayunkan oleh suatu kekuatan yang tidak nampak.Detik berikutnya tubuh saya seperti dilemparkan oleh tiupan angin yang begitu keras bagai badai.Lalu,dalam kondisi tersebut tubuh saya tetap berdzikir.Sampai setelah terombang-ambing oleh tiupan angin,tubuh saya terasa berada di atas sebuah danau atau rungai.Saya tidak begitu jelas melihat dimana sungai itu berada.Tapi yang pasti,saya melihat di sungai itu ada sebuah kipas raksasa.Saya berusaha untuk melompati kipas raksasa yang berputar itu,dengan arah putarannya searah dengan saya.Setelah melewati kipas raksasa itu saya telah berdiri di hamparan pasir putih di pinggir suatu pantai.

Pandangan saya alihkan ke arah laut,terlihat gelombang laut berupa ombak yang pecah menghantam batu-batu-karang besar di sekitar pantai.Saya keheranan dan bertanya,mengapa kali ini saya bisa berada di tempat seperti itu?

Sebelum saya bisa menjawab pertanyaan tersebut,saya telah terbuai dengan belaian angin pantai yang terasa lembut menerpa wajah.Suasana di pantai itu seperti senja hari.Buktinya,langit tampak kuning kemerah-merahan,sehingga
membuat saya merasa sangat nyaman dan bahagia.

Di tengah menikmati indahnya pantai itu,suara seseorang mengagetkan,"Assalamu'alaikum!"

Secara spontan saya menoleh kesamping kanan.Di sana telah berdiri seorang laki-laki berperawakan kekar,tampan berkulit kuning dengan penampilan seperti seorang nelayan.

"Wa'alaikum salam!" Jawabku.Laki-laki itu menjabat tanganku,aku pun menyambutnya dengan erat.Namun,aku kembali merasa aneh.Jari-jari tangan lelaki itu terasa empuk laksana kapas,bahkan sepertinya jari-jari tangan itu rata.

"Saya tahu Anda telah mempelajari ilmu dzikir cukup lama,tetapi itu semua belum menempatkan Anda sebagai seorang hamba Allah.Perbaikilah cara belajar Anda!" Katanya dengan suara tenang berwibawa.

Rasa takut segera menyelimuti hatiku setelah laki-laki itu menyelesaikan kata-katanya.

"Anda ini siapa?" Tanya saya dengan sedikit memendam rasa takjim bercampur takut.

Dengan senyum lembut laki-laki itu menjawab, "Saya Nabi Khidir.Sekarang Anda kembalilah.Wassalamu'alaikum!"

Setelah mendengar perkataan tersebut,tanpa sempat untuk berkata-kata lagi,tiba-tiba saya mendapat diri saya masih dalam posisi ketika melakukan dzikir.

Sejak kejadian aneh itu,selama beberapa hari hati saya masih diselimuti oleh ketakutan dan kebingungan.Bagaimana mungkin setelah lebih dari 10 tahun saya mengamalkan dzikir,saya masih dianggap belum benar,padahal amalan itu telah menumbuhkan keyakinan saya,mendorong kesuksesan saya,dan mengatasi segala kesulitan yang saya hadapi.

Akhirnya,saya coba menanyakan hal
ini melalui telepon kepada Mas Setianto,pembimbing saya di Yogyakarta.Mas Setianto menjawab bahwa menurutnya bukan ilmu dzikirnya yang salah,tetapi mungkin penerapannya secara perilaku saya sehari-hari yang belum mencerminkan sebagai seorang yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sebagai seorang yang sudah terbiasa mengolah dan menganalisa petunjuk gaib untuk diaplikasikan,saya segera mengambil sikap untuk memperbaiki perilaku saya.Saya buka kembali Al-Qur'an dan hadist,saya juga banyak membaca buku-buku yang ditulis oleh para ulama,juga kembali mendengarkan apa yang disampaikan dalam khotbah Jum'at oleh para ulama.

Tak hanya itu,saya juga kembali tekun melaksanakan sholat wajib dan puasa di bulan Ramadhan,ditambah dengan puasa sunah setiap hari Senin dan Kamis.Dalam berdzikir saya hanya melakukan dzikir lisan sehabis sholat wajib,tidak lagi berusaha memanfaatkan kekuatannya untuk segala keinginan saya.

Akhirnya,saya menemukan kepasrahan kepada Allah SWT dalam menghadapi segala cobaan hidup ini,baik kesenangan atau pun kesusahan.

Sekarang ini,setelah lebih dari 7 tahun sejak saya bertemu secara gaib dengan Nabi Khidir,dan setelah saya merubah gaya hidup saya sesuai dengan tuntunan syariat Islam,ternyata Allah SWT menunjukkan kebesarannya dengan memberikan keturunan.Dari prediksi semula yang katanya isteri saya akan sulit mempunyai keturunan,ternyata kini saya telah mempunyai 2 orang anak laki-laki yang sehat.

Taraf kehidupan keluarga saya pun sangat baik,meski pekerjaan saya pun sangat
baik,meski pekerjaan saya hanya rebagai seorang Project Enginier untuk proyek industri yang bersifat tidak tetap.Isteri saya juga bekerja sebagai tenaga pemasaran pada perusahaan produk industri dengan karir yang cukup baik.

Sebagai hamba Allah yang selalu berusaha mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,sudah 3 tahun ini saya telah mempunyai 3 orang anak asuh untuk disekolahkan,salah satunya telah memasuki perguruan tinggi.Selain itu,rumah tangga saya juga hidup berkecukupan serta selalu dalam keadaan sehat,sakit kepala saya juga tidak pernah kambuh.

Apakah saya telah memperbaiki cara belajar saya dalam berdzikir,seperti yaog pernah dikatakan Nabi Khidir? Kesimpulan saya adalah berdzikir bukan lagi memanfaatkan kekuatan dzikir itu untuk kepentingan saya,tetapi berdzikir adalah mengingat dan bersyukur sebagai hambaNya,serta berperilaku sesuai dengan tuntunan RasulNya untuk menghadapi segala cobaan hidup ini.

Semoga kisah ini dapat menjadi sebuah pelajara berharga,terutama dalam upaya kita melakukan ibadah secara ikhlas dan niat hanya karena Allah SWT.

SANG PUTERI KORBAN ILMU KUYANG IBU KANDUNGAN

Keluarga Ibu Patma dan Pak Burhan merupakan contoh keluarga yang rukun,bahagia dan sejahtera di kampungnya.Setidaknya ini menurut pandangan mata masyarakat sekitar.Sebagai pelengkap kebahagiaan,keluarga ini dikarunia seorang puteri cantik yang telah berusia ABG atau 17san.Sementara itu,seorang puterinya lagi mengikuti suaminya tinggal di Sumatera.

Walau dengan ekonomi yang berkecukupan,namun gaya hidup mereka tetap sederhana dan tidak suka memamerkan kekayaannya.Tapi untuk kedermawanan maupun kesosialan,mereka tidak perlu diragukan lagi.Apalagi demi kemajuan desa maupun syiar agama.

Namun,manusia memang tidaklah memiliki sifat yang sempurna.Di balik kelebihan seseorang pasti di sisi lain ada pula kekurangannya.Karenanya,kita harus pandai-pandai menimbang dan menerima segala kekurangan tersebut jika terus saja berlangsung maka bisa saja berakibat fatal bagi keutuhan sebuah keluarga.

Bu Patma memang tergolong isteri yang agak pemalas,terutama dalam hal melayani maupun menyiapkan makanan untuk keluarganya.Sifat malasnya ini dimulai sejak puluhan tahun silam,yaitu sejak dia sakit-sakitan.

Tapi tentunya sekarang ini Ibu Patma pada sehat wal afiat.Karena semestinya dia bisa membuang kebiasaan buruknya itu.Sayangnya,sudah hampir 9 tahun ini Pak Burhanlah yang banyak berperan urusan kerja di dapur.Tapi untunglah sejak beberapa tahun belakang ini kerjadapurnya dibantu puterinya yang sudah beranjak dewasa itu.Azizah,namanya.

Rasanya tidak kurang,Pak Burhan pun sudah sering menasehati isterinya itu,namun
nasehat itu hanya dituruti pada sementara waktu saja.Lama-lama rupanya kesabaran Pak Burhan pun ada batasnya.Dia kesal juga melihat kebiasaan isterinya yang enggan menyiapkan makan untuk keluarga.Pikiran Burhan pun sudah mulai limbung dan terkadang terbesit pula dalam hatinya untuk menikah lagi.

Suatu hari sekitar pukul 11.30,Pak Burhan iseng pergi ke warung yang ada di kampungnya untuk minum teh.Hampir setengah jam dia ngobrol dengan beberapa warga lain yang kebetulan siang itu juga nongkrong di sana.

Ketika tengah asyiknya ngobrol,tiba-tiba saja cuaca berubah mendung pertanda akan turun hujan.Semua teman ngobrol Pak Burhan satu demi satu pada pulang,dan tinggallah Pak Burhan sendiri nongkrong di warung milik Maryam itu.

"Tolong Dik Maryam rebuskan sebungkus super mie,sudah lapar nih!" Pinta Pak Burhan ketika hujan mulai turun.

"Lho,memangnya Mas Burhan gak mau makan di rumah.Jam-jam segini biasanya isteri Mas kan sudah menyiapkan makan siang," kata Maryam.

"Huh,boro-boro Dik Maryam.Malah kalau saya pulang sekarang,saya pula yang di suruh memasak!"

"Lho,apa benar begitu Mas?" Tanya Maryam keheranan.

"Iya,selama ini sayalah yang banyak berperan di dapur."

"Kalau begitu Mas Burhan cari saja isteri baru.Orang seperti Mas ini pasti gampang cari isteri.Tinggal bilang saja,pasti pada banyak wanita yang antri.Eh,maaf,bicara saya ngelantur!"

"Ah,tidak apa-apa.Perkataan Dik Maryam juga ada benarnya."Pada malam harinya,Pak Burhan berpikir lagi tentang pembicaraannya dengan Maryam.Dia menyadari kalau
bicaranya tadi siang itu lepas kontrol,sampai-sampai membuka kejelekan isterinya sendiri.Tapi jika dipikir-pikir lagi.kata-kata Maryam itu Pak Burhan pun tidur sambil berkhayal.

"Si Maryam itu kan janda muda,kecantikannya juga setara dengan isteri saya,seksi lagi." Tiba-tiba pikiran ini muncul di dalam benaknya.Berulang kali khayalan ini muncul,sampai akhirnya Pak Burhan nekad melamar Maryam.Anehnya,Maryam juga menerimanya meski dia harus berstatus sebagai isteri kedua.

Mendengar berita pernikahan suaminya,tentu saja Ibu Patma bagai disambar petir di siang bolong.Sebentar-bentar duduk,sebentar-bentar berdiri.Dia seperti orang bingung dan linglung.Begitu terus selama berjam-jam.Hatinya jengkel,panas bagai bara api,bercampur geram dan murka.Kalau saja ketika itu ada Maryam di hadapannya,pastilah tubuhnya akan dia cabik-cabik.

Karena tidak sabar lagi,akhirnya Ibu Patma dengan wajah marah dan geram bermaksud mendatangi dan akan melabrak Maryam.Namun baru saja mau membuka pintu,Pak Burhan juga sudah berada di depan pintu.Maka Pak Burhanlah yang menjadi sasaran kemarahan dan amukan isterinya yang kalap.Bukan hanya perang mulut saja yang seru,tapi dibarengi pula dengan cakar-cakaran.Untunglah ketika itu orang tua Ibu Patma cepat datang memisahkan dan sekalian mendamaikan.

Pak Burhan bersikeras untuk tidak menceraikan isterinya yang baru seminggu dinikahinya.Bahkan,dia lebih suka kehilangan isteri tuanya.Sementara itu,Ibu Patma tidak mau bercerai,tapi juga tidak mau dimadu.Inilah problemnya.

Akhirnya,walau
dengan berat hati Ibu Patma terpaksa menuruti nasihat orang tuanya.Tidak ada perceraian,tapi Pak Burhan tetap boleh beristeri dua,dengan catatan harus adil.Kendati keputusan tersebut sudah disetujui bersama,namun Ibu Patma dalam benaknya tetap saja tidak akan menerima keberadaan Maryam,isteri muda suaminya Ya,dia hanya berpura-pura baik di mulut,namun jauh dalam lubuk hatinya dia sangat membenci dan mendendam kepada Maryam,walau sampai kapanpun.Bahkan dia berjanji dalam hati akan selalu berusaha dengan jalan atau cara apapun untuk menyingkirkan Maryam dari suaminya,bahkan kalau perlu melenyapkannya dari dunia ini.

Rupanya,Ibu Patma tidak main-main.Terbukti dengan kenekatannya meminta bantuan orang pintar untuk membunuh Maryam dengan cara gaib.Entah berapa juta biaya yang dikeluarkan Ibu Patma demi untuk menyingkirkan Maryam.

Tak hanya itu,entah berapa sudah orang-orang pintar atau dukun yang didatanginya.Tapi yang jelas,Maryam tetap tidak bergeming dan masih segar bugar.Bahkan,melalui perang gaib yang dikirim,sang dukunpun tidak mengena dan tidak berhasil melumpuhkan Maryam.Padahal Maryam orangnya biasa-biasa saja,tidak punya ilmu penangkis yang khusus.Hanya saja Maryam adalah seorang yang taat beribadah atau salehah.

Bu Patma semakin geram dan tidak mempan oleh berbagai ilmu hitam yang dikirim dukun-dukun suruhannya.Namun dia tak mau menyerah,apalagi sampai habis akal.Masih ada jalan yang ditempuh,meski untuk mempelajari ilmu itu dia akan menjadi seorang yang musrik.

Ya,suatu hari Ibu Patma pergi
ke suatu daerah terpencil dipedalaman Kalimantan.Di situ dia berguru untuk mempelajari sebuah ilmu hitam yang bagi masyarakat Kalimantan dikenal dengan nama Ilmu Kunyang.Dengan ilmu langka ini,Ibu Patma berharap selain dapat menjinak kan suaminya,juga dapat sebagai jalan halus untuk membinasakan Maryam pada saat tertentu.

Berkat kegigihan sekaligus kenekatannya,Ibu Patma memang sukses mempelajari sekaligus menguasai Ilmu Kuyang.Bahkan,pelan namun pasti,Pak Burhan tampaknya sudah mulai dipengaruhi Ilmu Kunyang yang dimiliki isterinya.Buktinya,Pak Burhan sudah mulai berlaku tidak adil terhadap isteri mudanya.Sebagai contoh,biasanya dia menggilir isterinya setiap 3 hari.Kini isteri mudanya hanya mendapat giliran 2 hari saja.Sedang isteri tua mendapat jatah 3 sampai 5 hari.

Mendapat perlakuan tidak adil ini,Maryam hanya diam saja.Dia sadar kalau selama ini telah merebut suami orang.Namun malangnya,lama-kelamaan Maryam hanya mendapat jatah 1 hari saja untuk bersama suaminya.Kendati demikian,lagi-lagi Maryam menunjukkan kesabaran dan sifat bijaksananya.

Sebenarnya,Pak Burhan juga sangat sadar,bahwa dia sudah berbuat tidak adil terhadap isteri mudanya.Sejujurnya,wanita seperti Maryam inilah yang dia dambakan sebagai isteri yang ideal.Tapi entah kenapa kalau dia sedang berada bersama isteri tuanya,seakan dia tidak ingat lagi untuk pergi ke isteri mudanya.

Pak Burhan juga tidak tahu persis penyebabnya.Yang jelas dia semakin sayang dan menurut saja apa yang dikatakan Ibu Patma.Bahkan seakan dia tidak punya
nyali untuk membantahnya.

Melihat perubahan suaminya,tentu saja Ibu Patma gembira bukan main.Namun demikian hatinya belum puas juga kalau belum melihat Maryam sengsara atau binasa.Jadi jelas tujuan utama Ibu Patma belum lagi sukses,tapi dia tetap menunggu waktunya.Dia akan menunggu pada saat Maryam akan melahirkan bayinya,karena kebetulan Maryam tengah mengandung anak hasil hubungannya dengan Pak Burhan.

Pada saat melahirkan itulah Maryam bisa dibinasakan dengan menggunakan Ilmu Kuyang miliknya.Ibu Patma akan menghabisi Maryam dengan cara menghisap darahnya hingga habis.Karena seperti diketahui,darah wanita melahirkan adalah makanan istimewa bagi seorang yang menjadi Kuyang.

Karena Ibu Patma sudah berubah menjadi Kuyang,maka dia bisa terbang walau hanya berupa potongan kepala dan isi perutnya saja.Sementara anggota tubuh dari pundak tangan hingga kaki terpisah.Tapi jika selesai operasi pada malam hari,maka bagian kepala dan isi perutnya tadi masuk atau tersambung seperti semula.Itulah kehebatan Kuyang.

Suatu hari,Bu Patma sangat jengkel dan bertambah geram,karena mendengar kabar bahwa Maryam berangkat ke pulau Jawa untuk menengok ayahnya yang sedang sakit.Jengkel,karena belum sempat melihat Maryam sengsara atau binasa.Tapi di sisi lain Ibu Patma juga bisa terhibur sedikit,karena suaminya tetap bersamanya dan terpisah dari Maryam walau untuk sementara waktu.

Bersamaan kepergiaan Maryam ke pulau Jawa,Farida,puteri Ibu Patma yang tinggal di Sumatera datang bersama suaminya.Kedatangan Farida membuatnya
sangat terhibur,sehingga untuk sementara waktu Ibu Patma lupa akan Maryam yang sangat di bencinya itu.Kini dia hanya melampiaskan kerinduan dan kebahagiaannya dengan Farida,beserta cucunya yang masih balita.

Karena sangat gembira dan bahagianya,Ibu Patma tidak menyadari kalau Farida,putrinya sedang hamil tua,dan sebentar lagi akan melahirkan.Bahkan dia juga lupa kalau dirinya memiliki ilmu Kuyang,yang tentunya hal ini bisa merupakan bencana besar bagi Farida.

Suatu malam,Farida merasakan perutnya mulai sakit-sakitan,tapi sifatnya hanya kadang-kadang saja.Sehingga untuk sementara Farida tidak perlu membangunkan Ibunya.Namun,ketika jarum jam menunjukkan pukul 24.00 tepat,rasa sakit yang dialami Farida pun semakin bertambah dan menjadi-jadi.Hal ini jelas pertanda bahwa tidak lama lagi dia akan melahirkan.Akhirnya,semua penghuni rumahpun dibangunkan oleh suami Farida.

Suami Farida pun segera menjemput Bidan Puskesmas.Sedan Ibu Patma mendampingi puterinya yang lagi kesakitan.Sesekali juga dia mengusap-usap kandungan Farida sambil memintanya agar bersabar.

Farida tampak gelisah dan tidak tenang untuk menanti kelahiran bayinya.Sementara bidan bersalin yang ditunggu juga belum datang.

Sementara itu,suatu keanehan tiba-tiba menyerang otak Ibu Patma.Dia mencium sebuah aroma wangi yang sangat menggiurkan.Selera dan dahaganya pun mendadak berontak dan semakin menjadi-jadi.Bahkan,dari hidungnya sudah terdengar suara mendengus-dengus.Keanehan ini semakin dahsyat lagi ketika di sela kedua paha Farida mengalirkan
darah segar.

Bagai kesetanan,tanpa sadar sama sekali,Ibu Patma menyeruduk ke arah selangkangan Farida.Lalu dengan buasnya dia menghisap darah yang mengalir dari kewanitaan Farida.Sementara itu,Farida mengerang kesakitan,namun tak ada seorangpun yang bisa menolongnya.

Tak berapa lama datanglah Bidan bersama suami Farida.Dan dengan segera Bidan pun menghampiri Farida,untuk membantu proses persalinan.Namun,apa yang terjadi? Kondisi tubuh Farida tampak kaku dan terkulai.Dengan berat hati,akhirnya Bidan pun menyatakan bahwa nyawa Farida dan bayi dalam kandungannya tidak bisa ditolong lagi.Farida sudah meninggal dunia,karena kehabisan darah.

Seluruh keluarga tersentak kaget dan histeris.Suara tangispun memecah kesunyian malam.Terlebih lagi Ibu Patma.Dia menangis sambil memeluk tubuh puterinya yang sudah tak bernyawa lagi.Dia menangis sambil memeluk tubuh puterinya yang sudah tak bernyawa lagi.Dia sadar sepenuhnya bahwa kematian puterinya itu adalah akibat perbuatannya sendiri yang mempunyai Ilmu Kuyang.

Apa boleh buat,penyesalan tak akan mengembalikan Farida untuk hidup kembali.Farida mati sahid,Sementara Ibu Patma hidup bergelimang dalam dosa.

ARWAH GENTAYANGAN YANG MINTA PULANG

Peristiwa yang sangat menghebohkan ini terjadi di sebuah desa di wilayah Kabupaten Wonogiri,beberapa waktu yang lalu.Meski sudah cukup lama kejadiannya,namun jika mengingatnya orang-orang di desa itu jadi ngeri.Mungkin juga bagi Pembaca yang mengikuti kisahnya berikut ini.

Ketika itu,warga desa dimaksud diteror oleh kehadiran arwah gentayangan.Sang arwah hampir setiap malam mengetuk pintu-pintu rumah penduduk.Namun dari kejadian ini akhirnya warga menjadi tahu,telah terjadi kesalahan dalam menguburkan jenazah dimaksud.

Kejadian ini bermula ketika Masroni (nama samaran),hendak berangkat merantau ke Jakarta.Sebagaimana pemuda-pemuda lainnya di desa itu,Masroni ingin mengadu nasib di Ibu Kota.Hanya dengan berbekal ijazah SMP,Masroni berangkat ke Jakarta menggunakan angkutan bus.Sebelum berangkat,kedua orangtuanya memberikan banyak wejangan.

"Hati-hati ya,Le.Di kota itu keadaannya tidak sama dengan di desa.Jangan mudah terpedaya dan tertipu oleh bujuk rayu orang.Cari pekerjaan yang halal,jangan jadi pencuri atau maling!" Demikian ujar Saroji,ayahnya.

"Kalau bawa uang juga hati-hati.Di kota banyak copet dan jambret!" Sambung emaknya.

Masroni hanya mengangguk-angguk mendengar semua nasihat orangtuanya.Akhirnya dia dilepas oleh kedua orangtuanya dengan deraian air mata.Maklumlah,baru kali ini Masroni pergi jauh dari orangtua.Namun begitu,Saroji dan isterinya berusaha untuk tetap tabah.Mereka mendoakan anaknya agar diberi keselamatan.

Malangnya,baru sehari Masroni pergi,tiba-tiba keesokan harinya datang
kabar bahwa Masroni meninggal karena kecelakaan.Dia tewas terlindas truk di daerah semarang.Berita ini disampaikan langsung oleh petugas kepolisian yang menangani kasus kecelakaan itu.Mereka mengetahui alamat Masroni dari dompet yang ada di saku celananya.Di dalam dompet it u terdapat KTP dan tanda pengenal Masroni lainnya.Bahkan uang yang dibawanya dari rumah masih utuh.

Mendengar kabar tragis ini,kontan saja kedua orang tua Masroni shock bukan main.Emaknya menjerit histeris dan langsung jatuh pingsan.Sementara Saroji terduduk lemas,tak mampu lagi berdiri.Anak laki-laki yang menjadi tumpuan harapan mereka telah tiada.

Karena jenazah Masroni masih berada di rumah sakit yang ada di Semarang,maka polisi mengajak salah seorang keluarga Masroni untuk mengambilnya sekaligus untuk proses administrasi.Sarijan,adik Saroji di utus oleh keluarga besar untuk mengambil jenazah Masroni.Ketika sampai di rumah sakit bersangkutan,Sarijan dibawa ke kamar mayat.Dia diberi kesempatan menengok jenazah Masroni yang sudah dimandikan dan ditutupi kain kafan.

Berhubung kondisi mayat Masroni yang terluka cukup parah,kepalanya remuk tak berbentuk,membuat Sarijan tidak bisa mengenalinya lagi.Sarijan pun tak bisa melihatnya lama-lama,karena hatinya miris,ditambah rasa takut.Tapi dia meyakini mayat laki-laki itu adalah keponakannya.Lagi pula,dari bukti dompet yang ditemukan polisi sudah jelas bahwa mayat itu adalah jenazah Masroni.

Setelah menyelesaikbn administrasi,jenazah Masroni dibawa ke kampung halamannya dengan menggunakan
mobil ambulans.Sesampai di rumah jenazah Masroni yang sudah dimandikan,dikafani dan dimasukkan dalam peti mati di rumah sakit langsung diletakkan di tengah ruangan.Mengingat kondisi jenazah yang sangat parah,tidak seorang pun diperkenankan melihatnya.Bahkan orang tua Masroni hanya diberikan kesempatan melihat sekilas saja melalui celah peti mati.Karena dikhawatirkan akan menimbulkan shock berat.Mereka hanya tinggal mensholatinya saja.

Tanpa menunggu waktu lama,jenazah Masroni kemudian dikuburkan di pemakaman desa.Satu persatu pelayat yang mengantar kepergian Masroni akibat kecelakaan masih belangsung di tengah warga kampung.Mereka tampaknya masih dibuat kaget dan tak percaya bila Masroni begitu cepat pergi.

Mulai malam sejak kematian Masroni hingga malam ke tujuh,di rumah Saroji diadakan acara tahlilan.Warga kampung banyak yang datang untuk mengikuti tahlilan.Mereka tidak takut dan tidak diliputi perasaan apa-apa,karena bagi mereka sudah hal biasa menghadapi acara kematian.

Tapi ketika menginjak malam ketiga sejak kematian masroni,terjadi sebuah peristiwa yang sangat menghebohkan.Beberapa warga di kampung itu mengaku ditemui arwah Masroni.Bahkan,Saroji mengalami kejadian yang amat menyeramkan.Dia didatangi arwah anaknya.

Malam itu,setelah usai tahlilan,beberapa warga sudah pada pulang.Soroji lalu menutup pintu dan jendela.Isteri dan dua anaknya yang lain sudah berangkat tidur di kamar.

Tidak seperti biasanya perasaan Saroji malam itu tidak enak.Dia tidak bisa memejamkan matanya untuk tidur.Dia
lalu duduk-duduk di ruang tengah sambil mengisap rokok lintingan.

Tiba-tiba,terdengar suara ketukan pintu depan.Saroji pun kaget.Dia merasa aneh,karena tengah malam begini ada yang datang bertamu.Tapi mungkin itu orang yang tadi ikut tahlilan dan barangnya ketinggalan,pikirnya.

Tanpa menaruh prasangka apa-apa,Saroji lalu beranjak ke depan untuk membukakan pintu.Sebelum membuka pintu,Saroji sempat menanyai orang yang di luar.
"Sampeyan siapa?"
"Aku,Pak.Aku mau pulang..!" Jawab satu suara.

Saroji mengerutkan alisnya.Dia merasakan ada yang aneh dari nada suara orang di luar.Karena penasaran,dia segera membuka pintu.Betapa kagetnya dia melihat sosok pocongan yang hanya memperlihatkan separo raut wajahnya.Akibatnya,dia tak mampu berkata-kata,karena lidahnya terasa kelu.Seluruh sendi tulangnya seakan mau copot.Sebelum dia jatuh pingsan,sempat terdengar ucapan pocongan itu,"Tolong pak.Antarkan aku pulang.Aku tidak mau disini..."

Ketika Saroji siuman,dia sudah mendapati dirinya berada di atas pembaringan dikerubuti isteri dan anaknya.Mereka terlihat sangat cemas.Mereka bertanya padanya,apa yang sebenarnya terjadi sampai dirinya pingsan di depan pintu.

Saroji enggan menceritakan apa yang telah menimpa dirinya,karena dia khawatir isterinya bakal tambah shock bila tahu dirinya semalam di datangi arwah Masroni.Demi menjaga perasaan keluarganya,Saroji tidak menceritakan hal sebenarnya.Dia mengaku kelelahan karena tidak pernah istirahat.

Tapi rupanya kejadian seperti malam itu bukan dirinya sendiri yang
mengalaminya.Beberapa warga lainnya yang tinggal di kampung itu juga mengaku telah didatangi arwah Masroni.

Modus yang digunakan oleh arwah Masroni hampir sama,yakni mengetuk pintu-pintu rumah warga.Dalam keadaan masih memakai kain kafan yang membungkus tubuhnya,Masroni merintih dan meratap.Dia meminta dirinya dipulangkan.

Kontan saja peristiwa ini membuat seisi desa jadi heboh.Kabar tentang arwah penasaran Masroni tersebar kemana-mana.Warga desa jadi takut untuk keluar rumah pada malam hari.Mereka tidak berani membukakan pintu bila ada yang mengetuk.Mereka benar-benar dicekam kengerian dan ketakutan.

Kondisi ini tentu saja membuat sedih keluarga Saroji.Mereka tak mengerti,kenapa arwah Masroni jadi penasaran dan mengganggu warga desa.Padahal seumur hidupnya Masroni tidak pernah berbuat cacat cela.Dia juga anak yang rajin bekerja.

Apakah karena dia mati dalam keadaan tragis,telindas ban truk,sehingga arwahnya menjadi tidak tenang,demikian pikir Saroji.Suasana menegangkan dan mencekam yang menyelimuti warga desa mencapai puncaknya tatkala pagi yang masih berselimut kabut.Masroni muncul di jalan desa.Dia berjalan sambil menenteng tas ransel menuju ke rumahnya.Banyak warga yang tercengang dan lari ketakutan.Mereka bersembunyi di dalam rumah masing-masing.

Sikap para tetangga yang tampak ketakutan melihat kehadirannya itu membuat Masroni jadi heran.Sesampai di rumah,Masroni juga menghadapi hal sama.Orang tua dan saudara-saudaranya tampak ketakutan.Mereka berteriak-teriak meminta pergi.
"Ayo,pergi! Jangan
ganggu kami!" seru Saroji,ketakutan.

"Lho,Pak,Bu! Ada apa ini sebenarnya? Kenapa semua orang jadi ketakutan melihat saya? Saya ini Masroni,Pak.Saya baru datang dari Jakarta," tegas anak muda itu.

"Kamu buka Masroni,kamu arwah gentayangan! Masroni,kamu arwah gentayangan! Masroni anakku sudah mati," kata Saroji.

"Astaghfirullah,Pak! Omongan macam apa ini? Saya benar-benar Masroni,anak Bapak.Coba Bapak perhatikan baik-baik,aku masih menginjak tanah.Lagi pula mana ada hantu gentayangan di hari yang sudah terang begini?"

Karena ucapan Masroni begitu meyakinkan,kedua orang tua itu baru sadar.Orang yang berdiri dihadapan mereka benar-benar Masroni.Mereka lalu menghambur memeluk Masroni dan menangis.Mereka senang,karena Masroni ternyata belum mati.

Masroni merasa bingung dengan kejadian ini.Setelah tangis kedua orang tuanya reda,mereka baru bisa menceritakan apa yang telah terjadi.Masroni mendengarkan dengan seksama cerita orang tuanya sambil sesekali tampak terperangah.

"Wah,pantas semua orang takut melihat saya.Rupanya saya dikira sudah mati.Padahal semua itu tidak benar!" Cetus Masroni agak geli.

"Kalau begitu,siapa mayat yang pernah kami kuburkan itu?" Tanya Saroji,seperti menggumam.

"Yah,mungkin ini ada kaitannya dengan kejadian yang saya alami,Pak.hari itu,sewaktu saya berangkat ke Jakarta menggunakan bus dan berhenti di daerah Semarang,saya turun sebentar untuk mencari makanan.Tiba-tiba ada orang yang menyenggol saya.Waktu itu saya tidak sadar.Baru ketika saya naik kembali ke dalam bus dan
melanjutkan perjalanan saya baru tahu dompet saya kecopetan.Saya yakin dompet itu dicopet orang yang menyenggol saya waktu berhenti di Semarang.Kemungkinan korban kecelakaan yang dikira mayat saya,ya si pencopet itu," jelas Masroni sambil mengingat-ingat.

"Kenapa kamu tidak memberitahukan kepada kami kalau kamu masih hidup? Setidaknya kamu kan bisa kirim kabar kalau sudah sampai di Jakarta?"

"Ya,saya mana tahu dengan kejadian di sini,Pak.Begitu sampai di Jakarta saya langsung ke rumah Paklik Hadi.Saya lalu menceritakan kejadian yang saya alami.Oleh Paklik saya disuruh tinggal sementara di rumahnya.Tapi entah kenapa,saya merasakan ada firasat aneh.Sepertinya ada yang membisikan saya untuk segera kembali ke kampung lagi.Soalnya semua uang yang saya bawa benar-benar ludes diambil oleh si pencopet.Saya tidak mau membebani Paklik kalau hanya hidup menumpang.Saya lalu nekad pinjam uang sama Paklik dan membeli tiket pulang ke kampung.Niat saya mau minta sangu lagi sama Bapak.E...tidak tahunya di sini telah terjadi kehebohan!"

Mendengar penuturan Masroni,hati Saroji dan isterinya merasa lega.Mereka bersyukur karena Masroni masih hidup.Kemudian perasaan mereka jadi kecut karena masih menyimpan persoalan dengan mayat asing yang telah mereka kuburkan.

"Lalu,bagaimana dengan mayat tak dikenal yang kita kuburkan itu? Kalau tidak segera diatasi,nanti arwahnya akan terus gentayangan mengganggu warga desa?" Cetus Saroji cemas.

"Begini saja,Pak.Kita minta saran pada orang pintar yang mengetahui masalah seperti ini,"
usul Masroni.

Semua setuju.Mereka lalu menemui seorang Kyai di daerah itu yang sangat dihormati.Oleh Kyai disarankan untuk mengadakan propesi ulang dalam menguburkan jenazah orang tak di kenal itu.Ini harus dilakukan karena sebelumnya mayat itu di atas namakan orang yang masih hidup.

Disamping itu,harus dicari keluarga si mayat untuk mendapatkan keridhoan.Jika dimungkinkan,jenazah orang yang tak dikenal itu bisa dipindahkan ke tempat yang dikehendaki keluarganya.Kalau keluarga ikhlas jenazahnya tetap dikubur ditempat itu,pemindahan tak perlu dilakukan.

Soal mencari keluarga mayat tak dikenal itu diserahkan kepada polisi.Dan tampaknya tak begitu sulit bagi polisi mencari keluarga mayat tak dikenal itu.Seperti pengakuan Masroni bahwa dompetnya dicopet,polisi lalu menelusuri jejak sang pencopet.Mereka punya data tentang para pelaku kriminal di setiap daerah.Akhirnya,keluarga si pencopet ditemukan.Nama pencopet malang itu adalah Juned.Keluarga Juned mengaku sudah lebih seminggu Juned tidak pulang kerumah.

Setelah dicocokkan dengan data forensik di laboraturium,diketahui bahwa mayat tak dikenal itu adalah Juned.Atas keinginan pihak keluarga kuburan Juned lalu dipindahkan ke kampung halamannya.

Begitulah.Sejak makam juned dipindahkan,arwah gentayangan itu tidak pernah lagi muncul dan mengganggu warga desa.

MEMBURU KUNTILANAK DI BUKIT SETAN

Jika ada yang menyebut nama kuntilanak atau Puntikanak tentu saja hampir semua orang tahu.Dia adalah sosok makhluk halus berwujud perempuan cantik,berambut panjang menjurai sampai ke tumit dan kerap muncul dengan tawa menyeramkan.

Ada juga yang menyebut Kuntilanak dengan nama Sundel Bolong.Kata "bolong" ini disebabkan karena konon pada bagian punggung makhluk ini berlubang.

Berbagai versi cerita tentang Kuntilanak atau Sundel Bolong dari masa ke masa selalu menjadi bahan pembicaraan.Salah satunya seperti diceritakan oleh Junasin.Pada suatu malam,masyarakat Atd.ll Sei Alim perkebunan Sei Dadap,Kecamatan Air Batu,Asahan,Sumut,pernah digegerkan oleh kehadiran seorang perempuan cantik yang tak dikenal dan misterius.

Malam itu kebetulan ada tontonan keyboard (organ tunggal) dalam acara pesta.Sudah kebiasaan,apabila ada tontonan,banyak orang yang mencari rezki dengan berjualan,termasuk Junasin yang sehari-harinya berjualan es doger.Malangnya,karena malam itu hujan gerimis,sudah tentu pembeli menjadi berkurang.Ketika Junasin sedang menghitung uang yang diperolehnya malam itu,tiba-tiba datang seorang perempuan cantik berkerudung putih mendekatinya.

"Bang Jun,masih ada dogernya?"
Pemempuan itu bertanya.

"Oh,kau rupanya,Tik!"
Ujar Junasin yang mengenal perempuan itu bernama Sartik.

"Aku haus Bang.Tolong esnya ya!"
Junasin tidak menjawab.Segera dia menuangkan es doger ke gelas dan menyodorkannya kepada Sartik.Dalam hatinya,lumayanlah dapat tambahan uang bayaran satu gelas.

"Satu lagi Bang!"
Sartik meminta
tambahan satu gelas,dua gelas,bahkan tiga gelas.

Junasin mulai heran.Mengapa Sartik begitu kehausan? "Ah,masa bodoh,yang penting es laku," pikirnya dalam hati.Tapi Junasin merasakan bulu kuduknya mulai berdiri.Angin malam tiba-tiba meniupkan aroma wewangian menusuk jantung.

"Lagi Bang Jun!" Pinta gadis itu lagi setelah menghabiskan es doger sebanyak 5 gelas.

Kali ini Junasin agak gugup melayani Sartik.Sudah lima gelas Sartik minum es doger,tapi mengapa masih minta lagi? Jangan-jangan.

Belum sempat Junasin meneruskan kecurigaannya,tiba-tiba Sartik tertawa terkekeh-kekeh,lalu terbang dan menghilang Karuan saja Junasin hampir jatuh pingsan karena ternyata perempuan yang mirip Sartik itu adalah Kuntilanak alias Sundel Bolong.

"Kuntilanak...Kuntilanak..." Teriak Junasin sambil berniat lari,Malangnya,dia terpeleset tanah licin dan jatuh.Ternyata,es doger yang diminum perempuan jelmaan Kuntilanak itu berserakan di tanah.

Penonton keyboard di kampung itu berhamburan mendengar teriakan Junasin.Ada beberapa orang yang menemuinya dan menanyakan apa yang terjadi.Tapi penjual es doger itu sudah jatuh pingsan.Junasin digotong masuk ke rumah salah seorang warga.Setelah siuman,dia menceritakan pengalaman yang baru saja menimpanya.

Ketika ditanya kemana perginya Kuntilanak itu,Junasin yang sudah lama hidup menduga menduda mengatakan,dia melihat makhluk itu terbang ke Bukit Setan.Bagi masyarakat Perkebunan Sei Dadap,nama Bukit Setan tidak asing lagi karena lokasinya antara Pondok Sei Alim (pondok perumahan buruh)
dengan Pondok Kulon.Bukit ini konon memang dihuni oleh makhluk-makhluk halus.

Dulunya,Bukit Setan ini bernama Bukit Daboru yang artinya Bukit Perempuan.Menurut penuturan seorang Datuk (sebutan bagi paranormal setempat) yang bernama Datuk Muda Subuh,Pondok Kulon pada zaman Belanda masih termasuk areal HGU PTPN III Sei Dadap dengan tanaman Karet.Bukit ini dihuni oleh makhluk halus yang semtanya berwujud perempuan cantik.

Berubahnya nama Bukit Daboru menjadi Bukit Setan berawal dari sebuah kisah Ketika Perkebunan Sei Dadap dikuasai Belanda,pernah terjadi peristiwa hilangnya 21 buruh di kawasan bukit itu,yang tidak diketahui rimbanya.Otoritas belanda ketika itu memerintahkan petugas keamanan untuk mencari para buruh tersebut,namun para petugas itu tersesat dan akhirnya turut raib.Mereka tak pernah kembali.

Akhirnya,otoritas perkebunan memanggil Datuk Muda Subuh untuk melihat dan mengupayakan agar mereka yang hilang di Bukit Daboru dapat ditemukan.Namun,Datuk Muda Subuh hanya dapat menggelengkan kepala.Setelah dia menemui Ratu Bukit Daboru bernama mayang Menjurai,ternyata 12 orang buruh (semuanya laki-laki) sudah dijodohkan dengan penghuni Bukit Daboru itu.Beberapa orang yang lain sudah dijadikan pengawal istana oleh ratu tersebut.

Sejak kejadian itulah masyarakat menyebut bukit tersebut dengan nama Bukit Setan,hingga sekarang.

Selang beberapa waktu,kejadian yang menimpa Junasin terulang kembali.Kali ini dialami Marjohan,penduduk Sei Alim Hasak,tidak jauh dari Afdeling ll Pondok Sei Alim.Ketika pada
malam hari dia bersepeda dari Pondok Miri Sei Dadap,pulang ke rumahnya di Sei Alim Hasak.

Dari pondok Miri Emplasmen kebun Sei Dadap melalui jalan Pondok Kulon,terus ke pondok Sei Alim menuju rumahnya di Sei Alim Hasak.Malam itu sebenarnya bulan bersinar terang,namun karena di kiri-kanan jalan adalah tanaman karet,maka suasana begitu lengang.

Di pertengahan jalan,antara Pondok Kulon dan Pondok Sei Alim,tiba-tiba Marjohan melihat sosok manusia tergeletak di bibir pagar jembatan beton.Dia berhenti sejenak dan berpikir,mungkin orang tersebut sakit,atau menjadi korban kejahatan.Marjohan menyandarkan sepedanya di bibir benteng jalan,lalu mendekati orang itu pelan-pelan.

Ternyata seorang wanita ! Marjohan menunduk ingin melihat lebih jelas siapa gerangan perempuan itu sebenarnya.Bersamaan dengan itu,tiba-tiba dia mencium bau harum dari tubuh wanita itu.Akan tetapi belum sempat dia berpikir macam-macam,tiba-tiba perempuan itu bergerak dan duduk.

Sekilas dilihatnya perempuan itu tersenyum.Tapi Marjohan tak mengenalinya.Ketika dalam keremangan malam dia melihat gigi perempuan itu seperti bertaring,maka tubuh Marjohan langsung menggigil.

Ia segera berlari dan mengayuh sepedanya kencang-kencang.Namun,Marjohan lebih terkejut lagi ketika merasakan sepedanya semakin berat.Bahkan,bau harum yang aneh itu tercium semakin dekat di belakangnya.

Ternyata,perempuan yang sebenarnya adalah Sundel Bolong atau Kuntilanak itu sudah berada di boncengannya sambil tertawa terkekeh-kekeh.Sudah tentu Marjohan hampir mati
mati ketakutan.Lututnya seakan copot menggenjot pedal sepeda,akan tetapi sepedanya seakan-akan tak mau berjalan.

Marjohan terus menggenjot sepedanya dengan tenaga yang masih tersisa.Akhirya,karena tak sadar ada tikungan di depannya,sepedanya menggelinding terus hingga masuk ke parit.Setelah itu Marjohan tak ingat apa-apa lagi.

Seperti biasa,beberapa buruh Afdeling ll Sei Alim,berangkat ke arena pekerjaan pagi-pagi sekali.Namun mereka terpaksa menghentikan sepedanya karena melihat Marjohan tergelak di parit.

Pagi yang sejuk menjadi gempar. "Marjohan mati...Marjohan mati ! " Teriak Suryadi,pekerja yang pertama kali melihat Marjohan.

Orang-orang segera berkerumun melihatnya.Mandor besar Pardi yang juga turut melihat,menempelkan telinganya ke dada Marjohan. "Masih ada nafasnya kok ! " Ujarnya.

Lalu dia memerintahkan buruh lainnya mengangkat Marjohan dan membawa ke rumahnya.Marjohan akhirnya siuman dan menceritakan apa yang telah menimpanya.

Dengan dua kejadian tersebut,warga Pondok Sei Alim tidak berani lagi pergi pada malam hari ke Pondok Kulon atau sebaliknya.Sementara itu,tanpa basa-basi,mandor besar Pardi menyampaikan hajat minta tolong kepada Lebai Ajib untuk mengusir kuntilanak dari bukit Setan.Sukurlah,Lebai Ajib bersedia tapi dengan beberapa syarat.Antara lain,dia minta sehelai kain lepas (kain untuk menggendong bayi),sepeda baru yang ada berkonya (lampu),dan minyak duyung.Perburuan dilaksanakan pada malam bulan purnama penuh.

Pada malam yang telah ditentukan,Lebai Ajib meminta agar warga
Pondok Sei Alim berkumpul membuat api unggun di halaman rumah yang agak luas.Perburuan Kuntilanak di Bukit Setan akan segera dimulai.

Dengan membawa kain lepas dan minyak duyung,Lebai Ajib dari Mesjid mengayuh sepeda barunya tepat pukul sepuluh malam,karena dia harus sampai di Bukit Setan pas pukul dua belas tengah malam.

Awan cukup cerah,sehingga bulan purnama penuh terlihat cukup jelas.Sementara itu,warga Pondok Sei Alim sudah menyiapkan api unggung di halaman rumah mandor besar Pardi,sambil menunggu hasil kerja Lebai Ajib dengan perasaan harap-harap cemas.

Walaupun usianya sudah mengarah senja,namun Lebai Ajib masih terlihat kekar dan mampu mengendarai sepeda sejauh 8Km menuju Bukit Setan.Dari Mesjid dia mengayuh sepeda melewati Pondok Jati,Sei Dadap Kedai Muka,Emplasmen Sei Dadap,terus ke Pondok Kulon,kemudian belok kiri menuju arah Pondok Sei Alim.

Sinar bulan purnama penuh tidak dapat langsung menembus jalan karena terlindung celah daun-daun karet yang rimbun.Setelah mendekati kawasan Bukit Setan,Lebai Ajib mulai menyiapkan peralatannya.Kain lepas diselendangkan di kedua bahunya setelah terlebih dahulu diolesi minyak duyung yang telah diisi dengan doa pembelenggu setan.

Dia mengurangi kecepatan sepedanya.Tak lama kemudian,seekor burung malam menyambar kepalanya.Namun Lebai Ajib tenang saja.Dalam hatinya berkata, "Lekaslah kau muncul perempuan sundel ! "

Benar saja,begitu Lebai Ajib mencium bau harum,Kuntilanak itu muncul.Dengan mengenakan gaun berwarna putih,pakai kerudung yang juga berwarna
putih.Perempuan sundel itu duduk di sebuah pokok pohon karet.

"Bang,mau kemana?" Kuntilanak itu bertanya.

Lebai Ajib menjawab. "Mau ke kuburan Pondok Sei Alim,kamu ngapain di sini?" Lebai Abib balik bertanya.Sementara di dalam hatinya di berkata,"Kena kau sekali ini."

"Sama,aku juga mau kesana.Boleh aku ikut denganmu Bang?"

"Ayolah,mari kubonceng!" Ajak Lebai Ajib.

Tanpa bicara lagi,perempuan itu langsung naik di boncengan.Lebai Ajib tak buang waktu.Cepat-cepat dia menyilangkan selendang kain ke badan perempuan itu,lalu mengikatkan ke badannya dengan disimpul mati sekuat-kuatnya,lalu menggenjot sepedanya sekencang mungkin.

Kuburan Sei Alim sebenarnya masih jauh,yaitu perbatasan Dusun Binjai Manis.Satu-satunya jalan adalah melintasi depan rumah mandor besar Pardi.Cara inilah yang akan dilakukan Lebai Ajib.Dia akan membawa Kuntilanak itu melewati rumah mandor besar Pardi.

Melihat ada kobaran api unggun dari kejauhan,perempuan itu meminta agar diturunkan di tikungan yang sunyi.

"Aku turun disini saja Bang!" Pinta perempuan itu,agak panik.

Namun Lebai Ajib seolah-olah tak mendengarkannya.Dia malah mempercepat sepedanya menuju halaman rumah mandor besar Pardi.Perempuan yang di boncengnya itu meronta-ronta sambil mencakar-cakar muka Lebai Ajib.Tapi tak diperdulikannya.Kuntilanak itupun tak bisa melepaskan diri karena sudah di ikat sangat kencang.

"Bang mandor..! Bang mandor..! Ini dia Kuntilanaknya dibelakangku.Cepat tangkap.!" teriak Lebai Ajib.Sambil terengah-engah dia turun dari sepedanya.

Mandor
Pardi dan warga yang sudah ramai ingin melihat Kuntilanak sama-sama bengong.Memang ada sesuatu yang di bonceng Lebai Ajib.Tapi mereka bertanya-tanya, "Kok kuntilanaknya kecil ya?"

Lebai Ajib sendiri heran mengapa para warga hanya diam saja, "Apa lagi yang ditunggu? Lihatlah ini yang kubawa," ujarnya sambil melepaskan kain gendongannya.

Anehnya,perempuan itu sudah berubah menjadi seekor Musang Bulan yang sudah mati.Semua terkejut,tapi mandor Pardi dan warga Pondok Sei Alim percaya bahwa Lebai Ajib telah berhasil menangkap Kuntilanak walaupun kenyataannya dia hanya membawa bangkai Musang Bulan.Setidaknya,muka Lebai Ajib yang masih berdarah dan terdapat luka bekas cakaran,adalah bukti bahwa dia sungguh-sungguh dengan usahanya.

Mandor besar pardi mendekati Lebai Ajib. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan Bapak menangkap Kuntilanak itu,walaupun dalam kenyataannya hanya membawa bangkai Musang.Lalu kita apakan bangkai Musang ini?" ujarnya.

Lebai Ajib yang sedikit malu,meminta maaf karena tidak berhasil membawa Kuntilanak dalam wujudnya yang asli."Kalau begitu,bangkai Musang ini kita bakar saja.Mari kita bacakan ayat Kursyi bersama-sama dan niatkan dalam hati,bahwa kita tidak membakar Musang,akan tetapi membakar Kuntilanak!" Kata Lebai Ajib.

Bangkai Musang Bulan dilemparkan ke tengah api unggun yang sedang menyala.Warga yang menyaksikan ada yang muntah mencium bau anyir yang keluar dari bangkai Musang yang hangus terbakar.Namun,tiba-tiba mereka mendengar suara menjerit-jerit kesakitan dan lenyap.

"
Berarti Kuntilanak itu merubah dirinya menjadi bangkai Musang." Kata mandor besar Pardi.Yang lainnya mengangguk-angguk tanda percaya.

Rabu, 15 Desember 2010

MISTERI TUBUH MANUSIA YANG SUBTIL

Tubuh subtil dalam peristilahan Yoga,dianggap sebagai kembaran fisik dalam bentuk energi mumi.Lapisan tubuh halus ini menurut para ahli yoga berjumlah tujuh buah:fisik,emosi,mental,intuisi,atma,monad dan ilahi.Tiga tubuh yang pertama di sebut tubuh duniawi,ke empat tubuh spritual.Itu pendapat mereka dari praktisi Yoga.

Kini melalui penelitian,fenomena tersebut di ketahui.Terdapat sejenis energi berupa gelombang elektromagnetik yang menyelubungi tubuh manusia dengan panjang gelombang dan frekuensi tertentu.

Penjelasan singkat mengenai tubuh subtil tersebut,semakin memperjelas kita bahwa kejadian-kejadian ghaib dapat diterangkan secara ilmiah dan logis.Suatu yang pernah di ucapkan guru-guru spiritual dan dianggap sebagai sesuatu yang bersifat supranatural,gaib,spiritual ternyata tidak terlepas dari fenomena tubuh fisik yang di eksprementasikan.

Sains modern telah mengetahui tubuh manusia sangat rumit dan menyimpan kekuatan yang sangat besar.Aura manusia misalnya,sinergis (selaras) dengan energi semesta alam,sehingga seseorang bisa menyerap sesuai dengan kebutuhan kekuatan yang dihasilkannya pun hampir tanpa batas.Untuk kekuatan tubuh,kesehatan,kecerdasan,pengobatan,bahkan untuk hal-hal yang dahulu secara ilmiah di anggap mustahil.

Dalam Al Qur'an kita bisa renungkan firman Allah yang artinya:bacalah dengan nama tuhanmu yang telah menciptakan.Dia adalah menciptakan manusia dari segumpal darah,bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah,yang mengajari (manusia) dengan perantara kalam.Dia mengajari
manusi apa yang belum di ketahuinya (QS:95:1-5).Dahulu kita mungkin belum mengetahui penjelasan sebuah fenomena dengan benar.Seiring berjalannya waktu,dengan izin Tuhan Yang Maha Mengajari,kita berhasil menguak misteri fenomena tersebut.Isyarat yang lain kita temukan dalam firman Allah:bahwa langit dan bumi itu dahulu sesuatu yang pada kemudian kami disisahkan keduanya (QS:21:30).Sesungguhnya,kita hidup pada suatu wilayah energi,di dalam lautan energi alam semesta.

Pembahasan sekarang kita fokuskan pada permasalahan energi.Karena sebenarnya untuk memahami hal ini di perlukan sebuah kerangka konsep yang menerangkan keberadaan alam semesta secara keseluruhan.Kita harus beralih pada ilmu fisika modern.Dalam bidang ini,sebagian ilmuan bahkan mengklaim bahwa suatu saat fisika akan menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai Theory of Everything (TOE).Mereka sesumbar bahwa tidak ada peristiwa apapun di alam semesta ini yang tidak bisa di jelaskan secara ilmiah oleh mereka.Pada satu sisi,mau tidak mau tidak harus mengikuti perkembangan pengetahuan ini.Akan tetapi,di sisi lain,kita pun menyadari keterbatasan pengetahuan kita di bandingkan dengan Allah Yang Maha Tahu.Kemajuan akal manusia di bidang ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana untuk lebih meyakini keberadaan Tuhan melalui tanda-tandanya.

Baiklah,kita bahas terlebih dahulu secara singkat pemermasalahan ini,agar fenomena tersebut bisa kita pahami.Energi,bisa dilihat dari berbagai sudut pandang.Secara filosofis,dia bisa disusun sebagai untuk kehidupan dan
kekuatan,baik dalam skala makrokosmos (para mahkluk ciptaan Allah SWT),yang setiap saat berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.Dalam pengertian fisika,energi adalah suatu kekuatan atau tenaga,suatu gerakan aktif yang terus-menerus terjadi.Dinyatakan dengan persamaan matematis E=MC kuadrat,dimana M adalah massa materi C adalah kecepatan cahaya.

Wawasan astronomi dan astriofisika telah mengenal berbagai sumber energi dalam tatanan sistem matahari kita sebagai energi kosmos,yang termasuk ke dalam golongan energi makrokosmos.Di antara contohnya adalah energi matahari,energi lubang hitam,energi tarik-menarik antar planet,energi kinetik dari berbagai gelombang elektromagnetik di alam semesta,energi kinetik asteroid dan energi metafisika.Beberapa sumber energi lain termasuk energi kosmik yang di golongkan sebagai energi mikrokosmos,di antaranya energi gelombang laut,energi kinetik angin,energi cahaya matahari,laser,atom dan nuklir,energi fusi dingin,bahan bakar fosil,gas,energi suara,energi gelombang mikro,energi subsonik-energi supersonik dan energi bio (tenaga dalam).

Selanjutnya,dalam fisika kita mengenal hukum kekekalan energi.Hukum ini menyebutkan bahwa energi alam semesta ini bersifat konstan.Tidak ada energi yang hilang menurut besaran energi semesta.Energi hanya bertranformasi/beralih dari satu bentuk ke bentuk yang lain ketika terjadi interaksi antara dua atau lebih jenis energi.

Dengan demikian,bila kita jadi penampilan diri kita,mulai dari pakaian,udara yang kita hisap,makanan dan minuman
yang kita nikmati,demikian juga tempat yang kita duduki,pada dasarnya adalah suatu energi dalam wujud dan bentuk yang berlainan.Energi yang bertranformasi sesuai dengan ketentuannya.

Dilihat dari parameter besaran ruang dan waktu,dua golongan besar enerdi di atas,makrokosmos dan mikrokosmos,di ketahui selalu berinteraksi setiap saat.Kedua energi yang berinteraksi ini akan membentuk energi lain dengan sifat berbeda mengikuti "huku kekekalan energi" Proses tranformasi ini di siratkan Allah dalam Al Qur'an,"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu suatu yang padu,kemudian kami pisahkan antara keduanya.Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup (QS:21:30).Interaksi yang terus menerus di siratkan oleh ayat yang menerangkan bahwa langit (semesta) ini terus berkembang."Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan kami dan sesungguhnya.Kamilah yang meluaskannya" (QS:52:47).Hal ini pun di akui oleh sains modern yang menyebutkan bahwa proses pengembangan alam semesta terus berlanjut.

Kemudian,setiap jenis energi ini,akan memancarkan gelombang-gelombang elektromagnetik.Gelombang ini memiliki karakter panjang gelombang maupun besaran frekuensi yang berbeda-beda.Pada saatnya nanti,rekayasa teknologi terhadap karakter gelombang elektromagnetik ini dapat memberikan manfaat pada tujuan penggunaan teknologi,sesuai dengan energi dari jenis energi lain.

Seringkali energi gaib di sebut-sebut sebagai energi metafisik.suatu pancaran dari para makhluk penghuni bumi,
maupun penghuni alam semesta dan termasuk pancaran energi dari benda-benda langit lainnya.

Pancaran energi dari para mahluk gaib inipun memiliki karakter,besaran panjang gelombang dan besaran frekuensi yang berlainan (dua besaran ini merupakan parameter utama yang selalu dimiliki oleh setiap energi apapun di alam ini).Dalam proses interaksi dengan pancaran energi metafisik ini,tubuh manusi akan di selimuti,sesuai dengan kontur tubuh.Energi metafisik yang menyelubungi tubuh inilah sebenarnya yang dikenal sebagai aura.

Dalam pengertian yang sederhana,energi metafisik adalah energi yang tidak di ketahui keberadaannya,namun diyakini adanya.Keyakinan ini tumbuh bersamaan dengan munculnya keyakinan manusia dalam ajaran agama.Ada juga yang tumbuh kemudian,baik secara instingtif maupun melalui berkembangnya ilmu pengetahuan alam dan pengamatan alam atas gejala-gejalanya,yang di duga akan menimbulkan dampak interaksi energi pada diri manusia.

Energi metafisik (aura) ini pada umumnya adalah energi alam di sekeliling kita,termasuk di dalamnya adalah energi mahkluk bernyawa,flora maupun dauna,memiliki energi sesuai dengan besaran energi masing-masing.Demikin juga benda mati atau benda padat,pancaran energinya akan terlihat melalui rekaman kamera Kirlian atau kamera Aura 3000.

Pada diri kita,energi metafisik ini berada pada sekujur tubuh,menyelubungi dan menyelimuti kontur tubuh.Pada umumnya kehadiran aura ini tidak kita sadari.Pancaran aura,terekspresikan sebagai pendarcahaya dengan berbagai variasi lapisan
berwarna,sesuai dengan tinggi rendahnya frekuensi dan panjang gelombang yang dipancarkan.Meningkatkan intensitas aura pada tubuh kita sangat dimungkinkan.Dengan meningkatkan kemampuan rekayasa dalam olah gerak dan olah nafas agar terbuka kesiapan dalam menerima interaksi dengan energi alam.

Aura ini adalah pancaran energi yang nyata-nyata telah dianugerahkaNya kepada kita,bermanfaat sebagai tirai selubung tubuh terhadap gangguan energi negatif dari luar sistem tubuh kita.Namun ketebalan aura ini sangat relatif,bergantung pada upaya kita sendiri dan atas kehendakNya.

Simak dan renungkan firman Allah ini: "Bagi manusia ada sesuatu (malaikat) yang mengikutinya bergantian di depan dan di belakangnya.Mereka menjaganya atas perintah Allah" (QS.13:11).Ayat ini dapat diungkapkan lebih mendalam lagi maknanya,sehingga akan jelas hubungannya dengan kenyataan aura yang ada.

Akhirnya,kita dapat menyimpulkan bahwa tubuh yang subtil berikut istilah lain yang sebelumnya dianggap sebagai fenomena spiritual atau supranatural harus mendapatkan pendefinisian baru sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.Merujuk pada fisika modern,biologi,kimia,psikologi modern dan ilmu-ilmu sains lainya.Bukan dalam artian untuk mempersempit pemahaman,tetapi lebih kepada usaha pendayagunaan akal manusia secara benar.

Juga bukan dimaksudkan untuk menghapuskan kenyataan Maha Gaib atau Tuhan tetapi lebih pada pembersihan paham-paham yang salah atas sebab-sebab kejadian,sejauh kemampuan yang diberikan pada manusia.Apa jadinya nanti
kalau kita mengatakan bahwa sebuah kejadian yang semata-mata karena kekuasaan Tuhan ternyata bisa memasuki ruang eksperimen dan bisa dibuktikan atau digunakan oleh seluruh manusia? Apa jadinya bila sebuah fenomena dikatakan gaib atau spiritual dan hanya bisa diketahui secara spiritual pula,ternyata ditemukan sarana material eksperimen untuk mengetahuinya?