HALAMAN

Sabtu, 13 Agustus 2011

RAHASIA KEISTIMEWAAN LAILATUL QADAR

Lailatul Qadar,atau malam yang agung,atau malam nan mulia itu,adalah salah satu dari malam-malam di bulan Ramadhan.Dan dalam Al- Qur'an surah 44 ayat 3,malam yang agung tersebut pula sebagai "malam yang diberkahi."

Mengapa disebut juga sebagai "malam yang diberkahi" ? sebab dari gelap terbitlah terang,dari kebodohan (jahiliya) yang muncullah kebijakan,berkat wahyu Allah yang menyorotkan cahaya tauhid dan cahaya keilmuan kesegenap peradaban alam semesta.

Malam yang agung lebih baik dari seribu bulan dalam arti lebih baik dari pada panjang umur yang tanpa makna.Saat turunnya wahyu awal yang menyadarkan nilai lurus kepada umat yang bernilai bengkok,sudah barang tentu lebih baik ketimbang 1000 bulan yang hanya diisi dengan perbuatan-perbuatan keji,yang hanya ditata lewat perbuatan nista.Oleh karena itu,Lailatur Qadar yang datang di bulan Ramadhan bukanlah sekedar undian malam,yang secara untung- untungan didapatkan orang.

Lailatul Qadar adalah kesadaran plus yang akan datang pada diri manusia yang bertujuan gigih menegakkan nilai-nilai Al Qur'an,lewat tafakur luhur,lewat penambangan ilmu yang tiada jemu,lewat amal penuh iman yang tanpa bosan.Tidak mungkin Lailatul Qadar itu datang dari diri muslim yang jiwa juangnya berkeping- keping,tidak utuh,munafik,dan sekuler.Mengapa ? Sebab Lailatul Qadar adalah kesadaran semesta yang tak mungkin terusung oleh porak- porandanya keutuhan iman dan Islam.

Nilai yang sangat mulia itu tidak mungkin terusung oleh kemusliman yang keropos,yang berharga hanya kulit yang dalamnya kosong bak kepompong.Manusia yang dialiri nilai Al- Qur'an dalam debit yang cepat meloncati takaran ruang waktu biasa,adalah manusia paling bahagia.Sebab hijab kesadarannya terbuka secara semesta,dalam arti bahwa sekedarannya tak sekadar kesadaran parsial,namun sebuah kesadaran nilai yang multi pikir dan multi ras.

Dan multi pikir yang bergabung dalam multi rasa atas kesadaran manusia,tak pelak lagi dapat menjelmakan kemampuan multi pandang yang tiada sumpek,ya tentang dirinya sendiri,bahkan tentang segenap ciptaan Allah dari mulai serangga yang kecil mungil,hingga keluasan jagat raya yang tiada tara.Memang Allah itu Maha Besar,yang Kemahabesarannya tak terkuak oleh takaran pikir manusia.Pada malam Lailatul Qadar para malaikat berbondong-bondong menuju bumi yang bermelodikan tasbih,tahmid dan takbir,sambil memboyong wahyu-wahyu Allah guna menyelamatkan bumi yang penuh keresahan.

Lailatul Qadar menciptakan air kedamaian kepada jiwa yang ingin dicapai.Lantas cipratan air asihNya menyegarkan kalbu yang berbakti kepada Allah,di surau-surau,di masjid-masjid luas,atau di sajadah-sajadah wangi yang tergelar di rumah- rumah reyot.

Berkat Lailatur Qadar yang agung,bumi yang mati rohani menjadi hidup kembali.Sedangkan bumi yang nilai rohaninya telah hidup akan semakin hidup lagi.Hingga terbit fajar,malam yang mulia itu akan tetap damai,berkat ilmu yang membawa iman,berkat yang mewedar ilmu.

Para malaikat berbondong membawa kabar gembira tentang hari kemenangan bagi para pejuang kebenaran.Kemenangan akhir yang tanpa meriam besi.bukan basa-basi,yang menjelmakan kesadaran akhir.

Kesadaran akhir ialah sadar betapa kecilnya manusia di tengah alam raya ini.Tatkala bintang dan plamet sujud dalam rotasi dan orbitnya,fenomena itu merupakan ayat yang tersimak penuh syukur sehingga manusia malu andai tak sujud.

Tatkala pohon bertangkai,berdaun,berbunga,dan berbuah berkat rukuknya.alangkah malu mukmim yang sadar andai tak rukuk.Apa yang dipandang di seputarnya,dari tabiat semut hingga gajah,dari tabiat rumput hingga jati yang diberikati,dari tabiat air yang membeku,dari tabiat awan yang menurunkan hujan,bahkan dari tawon yang membingkiskan madu,sudah bukan lagi merupakan sebuah tontonan kosong.

Semuanya jadi terkesima berkat kesadaran akhir,yang membuahkan rasa kagun terhadap sang kreator para makhluk,yang kekaguman itu menjelmakan rasa syukur dan meredam kufur.Lailatul Qadar yang memahatkan rasa syukur kepada insan terpilih,syukurnya akan membuahkan amal yang amat indah,amal yang tanpa pamrih materi,amal saleh demi pengabdian terhadap Yang Maha Esa,sebagai realisasi dari rohani hidup yang menebarkan nilai kehidupan damai bagi pribadinya,sanak keluarganya,bahkan bagi masyarakat sekitarnya.

Dan bagi abdi yang berkalbu indah,tetangga adalah kerabat dekatnya,sesama muslim adalah saudara seperjuangannya,kemiskinan adalah lahan santunannya,dan para yatim piatu menjadi anak asuh yang dicintainya.

Ternyata Al-Qur'an yang mulia diwahyukan di malam Qadar yang penuh berkah itu keindahannya bukanlah sekedarsusunan kata- katanya,atau sekedar masih membacanya.namun bagi kesadaran akhir sejauh mana Al-Quran itu diamalkan.Walhasil,bagi kesadaran akhir,Qur'an yang "hidup" menjelmakan amal yang hidup,Qur'an yang indah menjelmakan amal yang indah,yang keindahannya melebihi segala yang indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar